BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air
merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, tanpa
air tidak akan ada kehidupan di bumi. Karena pentingnya kebutuhan akan air
bersih, maka adalah hal yang wajar jika sektor air bersih mendapatkan prioritas
penanganan utama karena menyangkut kehidupan orang banyak. Di daerah perkotaan,
sistem penyediaan air bersih dilakukan dengan sistem perpipaan dan non
perpipaan. Sistem perpipaan dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
dan sistem non perpipaan dikelola oleh masyarakat baik secara individu maupun
kelompok.
Masyarakat
sering mengeluh air yang disalurkan PDAM sering macet, keruh. Masyarakat di
beberapa wilayah pelayanan akhirnya hanya menggunakan air PAM untuk mandi dan
mencuci. Sedangkan untuk minum dan memasak mereka mengeluarkan uang ekstra
untuk membeli AMDK (Air Minum Dalam Kemasan).
PDAM
di wilayah Magelang Jawa Tengah rata – rata mempunyai masalah yang sama yaitu tingkat
pelayanan (coverage level) yang rendah dan tingkat kehilangan air (uncounted
water) yang tinggi. Tingkat kebocoran Perusahaan Air Minum di Indonesia
rata-rata diatas 30%.
Disamping
permasalahan-permasalahan yang timbul dalam sistem penyediaan air minum, PDAM
juga menghadapi tantangan untuk meningkatkan kinerja sistem dalam rangka
mengatasi peningkatan konsumsi air masyarakat. Konsumsi air akan selalu
mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan populasi dan berkembangnya
zaman.
Komentar
Posting Komentar