Langsung ke konten utama

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP JATI DIRI BANGSA

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP JATI DIRI BANGSA
 










Disusun oleh :
Willy Putra Delly
Kelas 1TA03
NPM 17315158
Dosen Pembimbing : Emilianshah Banowo

JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK
2015


KATA PENGANTAR


            

       Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Bangsa Indonesia dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Haryono Putro selaku Dosen mata kuliah “Ilmu Sosial Dasar” yang telah memberikan motivasi dan kesempatan kepada saya untuk mengerjakan makalah ini.
       Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Di Indonesia. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.





Depok, 8 Oktober 2015







DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR………….......................……………………………………….…….. 2
DAFTAR ISI……………………………...……...................……………………….……….. 3

BAB I PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang ………………………………………….............................................. 4
  2. Rumusan Masalah………………………………………….……..……...................… 5
  3. Tujuan Penulisan……………………………...................…………….…….………... 5
  4. Manfaat Penulisan ………………………........................……………….…………… 5

BAB II PEMBAHASAN
  1. Pengertian Globalisasi.................................................................................................... 6
  2. Dampak Globalisasi terhadap Indonesia.......…….....................………..….…......…... 8
  3. Pengertian Jati Diri Bangsa.......................................................................................... 10
  4. Jati Diri Bangsa Menghadapi Globalisasi Saat Ini....................................................... 11

BAB III PENUTUP
A.   Kesimpulan……………………………………………………............................... 15
B.   Saran…………………………………………………………….....…….................... 16

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….…..……….................... 17

BAB I
PENDAHULUAN

A.            Latar Belakang
       
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah[1]. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia.
Era Globalisasi merupakan suatu era dimana komunikasi antarbangsa terjadi secara meluas tanpa batas, seolah-olah tidak ada batas antara Negara. Era globalisasi memang membawa banyak keuntungan, antara lain terbukanya komunikasi antarbangsa dan terbentuknya peluang kegiatan ekonomi. Akan tetapi dibali itu semua ada ancaman yang menjadi tantangan besar, terutama bagi Indonesia, antara lain terkikisanya jati diri bangsa khususnya struktur budaya local. Proses ini harus di antisipasi sejak dini dengan cara melakukan revilitasi struktur budaya local dan nasional[2].
Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya. Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negative.
Dengan latar belakang masalah tersebut, maka penulis mencoba untuk membahas mengenai “Jati Diri Bangsa Menghadapi Globalisasi Saat Ini”

B.            Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas oleh penulis adalah:
1.       Apa pengertian globalisasi?
2.       Apa dampak globalisasi terhadap Indonesia?
3.       Apa pengertian jati diri bangsa?
4.       Bagaimana jati diri bangsa menghadapi globalisasi saat ini?


C.            Tujuan Penulisan
Secara umum penulisan makalah ini bertujuan  sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Tujuan khusus dari penulisan ini adalah :
1.       Mengetahui pengertian globalisasi secara umum
2.       Mengetahui dampak globalisasi terhadap Indonesia
3.       Mengetahui pengertian jati diri bangsa
4.       Mengetahui bagaimana jati diri bangsa dalam menghadapi globalisasi saat ini

D.            Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1.       Memberikan tambahan informasi yang berkaitan dengan bagaimana jati diri menghadapi globalisasi saat ini
2.       Bagi peserta pendidik, dapat mengetahui cara dalam menghadapi globalisasi









BAB II

PEMBAHASAN


A.    Pengertian Globalisasi

Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas negara menjadi bias[3]. Kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya universal. Globalisasi sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.

Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah[4]. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia

Globalisasi adalah meningkatnya saling keterkaitan di antara berbagai belahan dunia melalui terciptanya proses ekonomi, lingkungan, politik, dan perubahan kebudayaan[5]. Globalisasi merupakan salah satu hal yang harus dihadapi  oleh berbagai bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Sebagai anggota masyarakat dunia, Indonesia pasti tidak dapat dan tidak akan menutupi diri dari pergaulan internasional, karena antara negara satu dan negara lainnya pasti terjadi saling ketergantungan.


Adapun peristiwa-peristiwa dalam sejarah dunia yang meningkatkan proses globalisasi antara lain :
·         Ekspansi negara-negara Eropa ke belahan dunia lain.
·         Munculnya kolonialisme dan imperialisme.
·         Revolusi industri yang dapat mendorong pencarian barang hasil produksi.
·         Pertumbuhan kapitalisme, yaitu sistem dan paham ekonomi yang modalnya  bersumber dari modal pribadi atau modal perusahaan swasta dengan ciri persaingan dalam pasaran bebas.
·         Meningkatnya telekomunikasi dan transportasi berkat ditemukannya telepon genggam dan pesawat jet pasca Perang Dunia II.

Faktor-faktor pendorong globalisasi antara lain:
·         Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
·         Diterapkannya perdagangan bebas.
·         Liberalisasi keuangan internasional.
·         Meningkatnya hubungan antar negara.

Tujuan globalisasi ada tiga macam, yaitu:
·         Mempercepat penyebaran informasi.
·         Mempermudah setiap orang memenuhi kebutuhan hidup.
·         Memberi kenyamanan dalam beraktifitas.

Pikiran dalam Globalisasi
·         Unsur globalisasi yang sulit diterima masyarakat:
1. Teknologi yang rumit dan mahal.
2. Unsur budaya luar yang bersifat ideologi dan religi.
3. Unsur budaya yang sukar disesuaikan dengan kondisi masyarakat.



·         Unsur globalisasi yang mudah diterima masyarakat:
1. Unsur yang mudah disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat.
2. Teknologi tepat guna, teknologi yang langsung dapat diterima oleh masyarakat.
3. Pendidikan formal di sekolah.

Globalisasi memiliki arti penting bagi bangsa Indonesia, yaitu kita dapat mengambil manfaat dari globalisasi dan menerapkannya di Indonesia. Manfaat globalisasi antara lain kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, mempermudah arus modal dari negara lain, dan meningkatkan perdagangan internasional.


B.     Dampak Globalisasi terhadap Indonesia

Globalisasi memiliki nilai-nilai positif namun juga memiliki nilai-nilai negatif. Untuk menyaring nilai-nilai negatif maka kita harus berpedoman pada nilai-nilai Pancasila, karena nilai-nilai Pancasila sesuai dengan situasi dan kondisi bangsa Indonesia. Jika kita mengambil nilai-nilai negatif globalisasi, maka yang akan terjadi adalah kaburnya jati diri bangsa Indonesia dan masuknya kebiasaan-kebiasaan yang buruk.
Globalisasi dapat diartikan sebagai perkembangan teknologi di bidang transportasi atau komunikasi  yang memfasilitasi pertukaran budaya dan ekonomi internasional atau proses peristiwa/keputusan yang bersifat mempengaruhi dunia, tidak mengenal batas wilayah, dan dapat memberikan dampak  yang bersifat positif maupun bersifat negatif[6].



Pengaruh positif :
1.      Dilihat dari globalisasi politik
Pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat. Dalam bidang politik pengaruh globalisasi terjadi pada perubahan sistem kepartaian, jaminan HAM, perubahan sistem ketatanegaraan, pemilihan anggota parlemen, pemilihan presiden, wapres, gubernur, bupati, walikota.
Perubahan-perubahan tersebut dapat menimbulkan pertentangan dalam masyarakat karena pada kenyataanya tidak semua masyarakat berpendidikan untuk mengerti perubahan-perubahan tersebut.
2.      Globalisasi ekonomi
Terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa. Pada umumnya globalisasi ekonomi didukung oleh liberalisme ekonomi, yang sering disebut dengan kapitalisme pasar bebas. Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang mengatur proses produksi dan pendistribusian barang dan jasa. Perkembangan sistem ini  tidak berkembang sehat karena mengabaikan unsur etika dan moral, karena itu pemerintah harus ikut mengaturnya.
Bagi negara-negara berkembang, hal tersebut merugikan karena produk dalam negerinya tidak akan mampu bersaing  dengan produk negara maju. Jika dilihat dampak  positifnya, globalisasi di bidang ekonomi berdampak:
  • mempermudah kebutuhan masyarakat.
  • mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
  • membuka lapangan kerja yang lebih memiliki fasilitas dan lebih profesional.

3.      Globalisasi sosial budaya
Kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
Globalisasi juga mempunyai dampak pada bidang sosial budaya antara lain:
  • meningkatnya individualisme
  • perubahan pola kerja
  • pergeseran nilai kehidupan
  • melahirkan lembaga-lembaga sosial baru
  • perkembangan pakaian seni ilmu pengetahuan
Pengaruh negatif:
1.      Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.
2.      Globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
3.      Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
4.      Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
5.      Dampak negatif globalisasi sosial budaya kebanyakan terjadi pada generasi muda seperti meniru budaya asing, bersifat konsumtif  dan hedonisme.

C.    Pengertian Jati Diri Bangsa

Jati diri bangsa merupakan identitas budaya bangsa yang menyangkut struktur social yang sehari-hari kita pergunakan sebagai cara-cara untuk menyelengarakan kehidupan[7]. Struktur Indonesia tersebut meliputi:

1.      Unsur-unsur bahasa local, misalnya bahasa jawa, bahasa Minangkabau, bahasa Dayak, bahsa Melayu, dan bahasa daerah-daerah lainya
2.      Unsur Religi atau kepercayaan, yaitu menyangkut agama dan kepercayaan yang ada pada masyarakat Indonesia, misalnya kejawen, kaharingan, upacara bersih desa, upacara ruwatan, upacara tedak siti, upacara ngaben, dan berbagai insur religi lainya yang berkaitan dengan kepercayaan masyarakat local diseluruh nusantara.
3.      Unsur-unsur kesenian, misalnya wayang, reog, randai, barong, leong, serta tarian-tarian, dan berbagai bentuk kesenian daerah lainya.
4.      Unsur-unsur peralatan dan perlengkapan hidup, misalnya keris, parang mandou, dondang, panah, clurit, dan lain sebagainya. Selain itu juga perlengkapan hidup yang lainya, seperti model rumah adat, seperti joglo, limansa dll.
5.      Sistem organisasi social, seperti nagari di Sumatra, pesirah di Sumatra selatan, desa di jawa, dll. Termasuk yang menyangkut system kekerabatan dan system perkawinan yang mengakar pada kehidupan pada kehidupan masyarakat suku-suku bangsa Indonesia

Unsur-unsur kebudayaan local tersebut merupakan asset bangsa yang harus kita pertahankan dan kita kembangkan sedemikian rupa sehingga dapat memberi warna terhadap struktur budaya kita yang dapat membedakan dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Perubahan social yang terjadi akibat globalisasi dan modernisasi tidak mengubah akar budaya bangsa kita sendiri

D.    Jati Diri Bangsa Menghadapi Globalisasi Saat Ini

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang. Dari cara berpakaian banyak remaja-remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Padahal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda, internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu akan memperoleh manfaat yang berguna. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu hand phone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak tahu sopan santun dan cenderung tidak peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka.
Dampak di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap jati diri bangsa. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau luntur. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Bila dilaksanakan belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dilaksanakan akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Ada beberapa fenomena dan modernisasi yang terjadi belakangan ini yang dapat mengancam terhadap eksistensi jati diri bangsa. Paling tidak ada tiga bidang kehidupan yang mesti kita perhatikan yang sudah sangat terpengarauh dengan globalisasi, dan hal-hal tersebut bisa merusak eksistensi jati diri bangsa , diantaranya dibidang budaya, lingkungan social, serta bidang ekonomi.

1.      Bidang Budaya
Acaman globalisasi dan modernisasi terhadap eksisitensi jati diri bangsa dibdang budaya antara lain tercermin dari semakin terkikisnya budaya local. Budaya local tau budaya daerah seolah-olah tergantikan oleh budaya global, khususnya budaya barat di segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Contohnya, merebaknya gaya hidup barat di kalangan masyarakat Indonesia, seperti konsumerisme, gaya kehidupan kebarat-bataran( westernisasi), pola pergaulan bebas dikalangan emaja, pengunaan obat-obat terlarang, dan masih banyak lagi.

2.      Bidang Sosial dan Lingkungan
Ancaman globalisasi dan modernisasi terhadap eksistensi jati diri bangsa di bidang social, antara lain tercermin dari semakin tajamnya kesenjangan social akibat kurang meratanya hasil-hasil pembangunan. Dimana inti dari globalisasi dan modernisasi adalah menggigatkan pembangunan di segala bidang. Kesenjangan social ini akan menimbulkan keresahan dan kecemburuan social di kalangan masyarakat, yang sangat rentan memicu timbulnya konflik social, seperti kerusuhan yang terjadi di beberapa daerah tanah air ini, yang awalnya bukan karena motif ekonomi, namun motifnya sangat dipengaruhi oleh kecemburuan social.
Dibidang lingkungan, hal tersebut dapat berupa terancamnya kelestarian lingkungan akibat gencarnya investasi asing yang masuk, berdiri sebagai pabrik dengan bermacam industri, terjadi berbagai eksploitasi sumber daya alam. Investor kadang tidak memperhatikan lingkungan alam.

3.      Bidang Ekonomi
Acaman globalisasi di bidang ekonomi, antara lain ditandai oleh semakin terbentuknya pola perekonomian kapitalisme pada masyarakat, pola yang kadang mengabaikan sisi kemanusiaan dalam bidang ekonomi. Dalam pola kapitalisme, mereka yang bermodal besar, merekalah yang menang dalam menguasai dan hal ini akan berdampak matinya terhadap usaha local, usaha kecil menengah. Selain itu dapat menimbulkan ketergantungan sisitem perekonomian terhadap Negara-negara barat ( Negara-negara maju) yang salah satunya semakin menumpuknya hutang Negara berkembang.
Globalisasi telah membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat dunia. Tidak ada sekat yang menghalangi terjadinya komunikasi antarindividu. Globalisasi juga telah menyuguhkan banyak informasi yang berasal dari negara lain. Berbagai macam informasi mengalir dari satu tempat ke tempat lain. Banyak hal positif dari pertukaran arus informasi ini kita dapat. Namun juga tidak sedikit hal yang negatif yang terkandung di dalamnya. Demikian juga lewat televisi kita, banyak disuguhkan film-film asing. Umumnya kita merasa terhibur apabila menonton film-film asing, seperti telenovela. Dengan demikian, kita tidak kuasa menahan informasi dan pengaruh dari luar.
Bagaimana sikap kita terhadap globalisasi ini? Globalisasi bisa berdampak positif, bisa juga berdampak negatif. Kita harus pandai dan arif dalam menyikapinya. Kita harus pandai-pandai dalam memilih informasi termasuk film-film dari luar. Informasi atau film dari luar yang baik (positif) kita ambil, sedangkan informasi atau film yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita (negatif) kita buang.

Tindakan atau Antisipasi pengaruh Negatif Globalisasi
1.      Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misalnya mencintai produk dalam negeri.
2.      Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya.
3.      Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti seadil-adilnya dan sebenar-benarnya.
4.      Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
Solusi Globalisasi terhadap Eksitensi Jati Diri Bangsa
Dari sekian dampak globalisasi terhadap eksistensi jati diri bangsa pasti terdapat solusi untuk mengatasinya. Adapun solusinya adalah sebagi berikut:
1.      Mengunakan Pancasila sebagai filter dalam IPTEK
2.      Meningkatkan pemahaman mengenai Bineka Tugal Ika
3.      Menunjukan prestasi putra putri bangsa
4.      Memberikan gambaran tentang kesadaran tentang tantangan global yang    dihadapi bangsa Indonesia
5.      Memotivasi bangsas Indonesia untuk bersikap kritis
6.      Membagun dalam hal perindustrian dengan aspek kelingkungan




BAB III
PENUTUP


A.      Kesimpulan

                Untuk mengetahui jati diri bangsa dalam menghadapi globalisai, kita harus memahami apa yang dimaksud dengan Globalisasi. Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah selain itu globalisasi juga diartikan dengan meningkatnya saling keterkaitan di antara berbagai belahan dunia melalui terciptanya proses ekonomi, lingkungan, politik, dan perubahan kebudayaan. Manfaat globalisasi antara lain kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, mempermudah arus modal dari negara lain, dan meningkatkan perdagangan internasional.
                Globalisasi mempunyai dampak positif dan negatif bagi bangsa Indonesia, dampak positifnya antara lain pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis, terbukanya pasar internasional, mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, perkembangan pakaian seni ilmu pengetahuan, dll. Sedangkan dampak negatifnya antara lain hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri, munculnya sikap individualisme, adanya kesenjangan sosial yang tajam, bersifat konsumtif  dan hedonisme, dll.
                Jati diri bangsa merupakan identitas budaya bangsa yang menyangkut struktur sosial yang sehari-hari kita pergunakan sebagai cara-cara untuk menyelengarakan kehidupan. Jati diri bangsa dalam menghadapi globalisasi dilakukan dengan tindakan atau antisipasi pengaruh negatif globalisasi selain itu juga memberikan solusi globalisasi terhadap eksitensi jati diri bangsa seperti Mengunakan Pancasila sebagai filter dalam IPTEK, Meningkatkan pemahaman mengenai Bineka Tugal Ika, Menunjukan prestasi putra putri bangsa, Memberikan gambaran tentang kesadaran tentang tantangan global yang dihadapi bangsa Indonesia, dll.
        



A.      Saran


Era globalisasi kini telah merambah masuk di semua ocial kehidupan bangsa Indonesia, yang pada akhirnya akan berdampak terhadap jati diri dan budaya berfikir masyarakat ocialia. Saat ini pola berfikir masyarakat ocialia yang cenderung (tidak seluruhnya) tlah banyak mengarah pada budaya-budaya barat yang notabane cenderung mencontoh pada perilaku yang ociali. Budaya tersebut tercermin dengan menjadikan budaya barat sebagai sebuah patron dari kemajuan peradaban berfikir manusia. Banyak saat ini generani muda yang meniru pola kehidupan barat, dengan berbagai gaya dan perilakunya yang ociali dalam kehidupan sehari, atau saat ini dikenal dengan sebutan “anak gaul” dimanakan idedalisme kita saat globalisasi merambah masuk dalam ocial kehidupan kita, apakah ini bentuik dari memudarnya pola berfikir generasi muda sebagai penerus bangsa.

      Oleh karena itulah kitaa perlu membangun kemvbali pondasi pla berfikir kitya, sebagai pengemban tugas berat penerus cita-cita bangsa yang beradab sesuai dengan perilaku kita sebagai orang timur. Langkah awal yang harus dilakukan menurut saya adalah coba kita gali terlebih dahulu npotensi-potensi yang terdapat pada banga kita, masih banyak potensi yang belum kita gali, yang sebenarnya hal tersebut sanagt berpengaruh bagi kita untuk tetap menjaga dan melestarikan eksistensi kultur ocial budaya bangsa ocialia, jangan jadikan budaya barat(dalam hal ini masuk melalui era globalisasi) sebagai patron pola berfikir, karena dari pola berfikir inilah nantinya perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari secara akan tidak akan terpengaruh dengan pola kehidupan buddaya barat yang bebas. Tunjukkaan bahwa kita sebagi bangsa yang besarf dengan keanekaragaman kultur ocial budaya mampu bersaing dengan mereka, dengan menerapkan pola fikir kritis.





DAFTAR PUSTAKA
Web:


Web:

































           












Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aspek Hukum Dalam Pembangunan (Tugas 4)

TUGAS ASPEK HUKUM DALAM PEMBANGUNAN Kelompok 5        Anggota: 1.   Ahmad Luthfi Mubarok                  (10315348) 2.   Annisa Fauziyah                            (10315869) 3.   Ashar Muallidiniyah                       (11315087) 4.   Bayu Aji Pangestu                         (11315275) 5.   Bobby Febe Utama                       (11315386) 6.   Ludhan Wijaya                               (13315872) 7.   Novia Nurfatika Sari                      (15315127) 8.   Willy Putra Dellly                            (17315158) FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA TAHUN 2018/2019 ASPEK PERSEROAN, PERBANKAN, PERASURANSIAN DAN PERPAJAKAN DALAM PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI Definisi dan struktur dari aspek perseroran, Perbankan, Perasuransian dan Perpajakan dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi Sektor jasa konstruksi adalah salah satu sektor strategis dalam mendukung tercapainya pembangunan nasional. Posisi strategis te

Kasus Pulau Semakau Indonesia dengan Singapura

Kasus Pulau Semakau Indonesia dengan Singapura            Pulau Semakau Panjang adalah pulau kecil yang berada di kelurahan Kasu, kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Pulau tersebut terletak pada koordinat 1.06.06.09 LU dan 103.49.27.41 BT serta memiliki luas 0,254 Ha. Kepala keluarga di Pulau Semakau ini hanya ada sembilan kepala keluarga yang sudah resmi dilengkapi dengan KTP Batam dengan berjumlah kurang lebih 30 jiwa dan mayoritas penduduk pulau Semakau Panjang ini adalah suku Melayu. Apabila ingin menjangkau pulau semakau panjang ini membutuhkan kira-kira 30 menit dengan menggunakan pompong , perahu kecil dari Pelabuhan Sekupang, Batam.               Pulau Semakau Kecil adalah pulau kecil yang berada di dalam negara Singapura. Letak pulau semakau kecil ini memang sangat dekat dengan pulau milik Indonesia, diperkirakan jaraknya hanya 5 kilometer saja. Pulau ini terletak pada koordinat 1.12.12,10 LU dan 103.45.52,77 BT yang hanya digunakan untuk tem