ILMU SOSIAL DASAR
“PEMBANGUNAN
DAN BUDAYA DI INDONESIA”
WILLY
PUTRA DELLY
17315158
1TA03
BERJUDUL
: UPAYA PEMBANGUNAN BUDAYA – BUDAYA DI INDONESIA
KATA PENGANTAR i
Assalamualaikum Wr Wb
Yang terhormat Bapak
Emilianshah Banowo selaku dosen mata kuliah Ilmu Sosial Dasar. Puji syukur
kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan karuniaNya sehingga Makalah ini dapat terselesaikan dan tepat pada
waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini membahas
tentang “ Pembangunan dan Budaya di Indonesia “, yang berhubungan dengan mata
kuliah Ilmu Budaya Dasar.
Diharapkan Makalah
ini dapat memberikan
informasi kepada kita
semua dan mampu memberikan penjelasan tentang
bagaimana Pembangunan dan Budaya di Indonesia.
Penyusun menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang
bersifat membangun selalu
di harapkan demi
kesempurnaan makalah ini di kesempatan lainnya.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.
Latar Belakang...................................................................................... 1
2.
Tujuan.................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................
1.
Maksud dari Pembangunan dan Permasalahannya........................ 3-5
2.
Aspek – aspek untuk Pembangunan Budaya di Indonesia............. 6
a.
Kekuatan (Strenght).........................................................................
6
b.
Kelemahan (Weakness)..................................................................
7
c.
Peluang (Opportunity).....................................................................
7
d.
Hambatan (Threats)........................................................................
8-9
BAB III PENUTUP...........................................................................................10
1.
Kesimpulan...........................................................................................
10
2.
Saran....................................................................................................10
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaan, dengan
keberagaman kebudayaan di setiap daerah dan wilayah yang dimilik bangsa
Indonesia. Adalah suatu kebanggaan bagi bangsa Indonesia yang dengan keberagaman kebudayaan itu masyarakatnya
tetap bersatu
tanpa memandang perbedaan antar budaya
yakni bersatu sebagai bangsa Indonesia.
Dari masing-masing kebudayaan
daerah
yang
dimiliki
Bangsa
Indonesia
memiliki
suatu
karakteristik yang unik dan berbeda-beda antar daerahnya. Yakni ciri khas yang
hanya dimiliki tiap daerah tersebut. Inilah yang membuat bangsa indonesia yang
unik di mata dunia. Setiap kebudayaan itu memiliki peran yang sangat kuat akan
ketahanan budaya nasional. Kita lihat dengan keseniannya, lalu tiap-tiap daerah
memiliki rumah dan pakaian adat yang berbeda-beda, adat dan istiadatnya
hal
ini
sangat
menarik
perhatian
masyarakat
luar
bangsa
Indonesia.
Sehingga menjadi suatu daya tarik yang kuat bagi bangsa asing mau
datang ke Negeri Indonesia ini. Begitu pula pada masa ini telah banyak sebagian
orang dari bangsa asing mau mempelajari kebudayaan bangsa indonesia.
Namun sangat disayangkan di masa ini, bahkan generasi muda
masyarakat kita sendiri sedikit yang mau mempelajari kebudayaannya sendiri.
Mereka-mereka lebih tertarik akan kebudayaan asing yang dimata mereka dipandang
lebih modern. Sehingga banyak dari kebudayaan kita ini mulai memudar
akan
kelestariannya.
Padahal
justru
banyak
dari
pihak-pihak
asing
sangat
mengagumi akan kebudayaan kita. Terlebih sekarang ini ada dari phak asing yang
kini telah mengakui dan mengklem kebudayaan asli kita sebagai kebudayaan dari
mereka. Tentu hal ini tidak bisa kita biarkan. Perlu adanya peningkatan akan
peran-peran kebudayaan tiap daerah dalam mempertahaan kan kautuhan dan
ketahanan kebudayaan bangsa kita ini. Sehingga bangsa kita tetap menjadi bangsa
yang utuh dan kuat yang kaya akan budaya. Sehingga tak ada satu pihakpun dari
Negara asing yang berani mengklaim dan mengakui budaya kita sebagai
kebudayaannya.
1
2. Tujuan
1.
Sebagai syarat saya
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar
2.
Sebagai bahan Pelajaran
untuk saya dan para pembaca sekalian mengetahui akan peran daerah yang perlu di
tingkatkan sebagai suatu pembangunan ketahanan kebudayaan di Indonesia
3.
Memberikan pelajaran hal
– hal yang baru dalam membuat suatu makalah
4.
Memberikan pelajaran
bagi saya untuk berpikir kritis dalam suatu hal mengenai budaya di Indonesia
maupun hal yang lainnya.
5.
Untuk memberikan serta
memahami pelajaran dalam hal Pembangunan Budaya di Indonesia.
Tulisan ini bertujuan
untuk membahas tentang kemungkinan – kemungkinan yang dapat dilakukan untuk
mengoptimalisasi peran mahasiswa dan khususnya masyarakat di Indonesia serta
lembaga kebudayaan dalam pelestarian suatu budaya di Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Maksud Pembangunan dan Permasalahannya
Sebagaimana dikemukakan oleh para para ahli, pembangunan adalah
semua proses perubahan yang dilakukan melalui upaya-upaya secara sadar dan
terencana. Sedangkan perkembangan adalah proses perubahan yang terjadi secara
alami sebagai dampak dari adanya pembangunan
Dengan semakin meningkatnya kompleksitas kehidupan masyarakat
yang menyangkut berbagai aspek, pemikiran tentang modernisasi pun tidak lagi
hanya mencakup bidang ekonomi dan industri, melainkan telah merambah ke seluruh
aspek yang dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, modernisasi
diartikan sebagai proses trasformasi dan perubahan dalam masyarakat
yang meliputi segala aspeknya, baik ekonomi, industri, sosial, budaya, dan
sebagainya.
Oleh karena dalam proses modernisasi itu terjadi suatu
proses perubahan yang mengarah pada perbaikan, para ahli manajemen pembangunan
menganggapnya sebagai suatu proses pembangunan di mana terjadi proses perubahan
dari kehidupan tradisional menjadi modern, yang pada awal mulanya ditandai
dengan adanya penggunaan alat-alat modern, menggantikan alat-alat yang tradisional.
Menurut Prof. Dr. S.
Budhisantoso, kebudayaan-kebudayaan Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam tiga
kategori: kebudayaan suku bangsa, kebudayaan daerah, dan kebudayaan
nasional. Masing-masing kebudayaan itu mempunyai fungsi dan lingkungan
penggunaannya yang efektif sebagai kerangka acuan yang memperlancar pergaulan
sesama kelompok anggota sosial.
Kebudayaan
nasional bersifat dinamis dalam arti selalu mengalami perubahan, atau
perkembangan, baik disebabkan karena faktor intern maupun faktor ekstern.
Menurut Prof. Dr. Mattulada, bangsa Indonesia (dalam arti nation Indonesia)
kini memiliki kebudayaan nasional yang unsur-unsurnya berasal dari: kebudayaan
bangsa atau kebudayaan daerah (sesuai dengan pemahaman pada tahun 1945),
kebudayaan asing, dan kreasi atau hasil invention secara
nasional.
3
Terjadinya krisis ekonomi tahun 1998
mengajarkan kepada kita bahwa pembangunan Indonesia yang bertumpu pada aspek
pertumbuhan ekonomi saja ternyata keliru. Kejayaan ekonomi Indonesia mengalami kehancuran
terkena krisis akibat lemahnya pondasi yang menyangga perekonomian Indonesia.
Ekonomi Indonesia yang dibangun dengan semangat KKN tidak kuat menerima terpaan
krisis yang berawal dari krisis mata uang Thailand. Model pembangunan ala
Pemerintah Orde Baru yang terlihat kuat
di luar tetapi rapuh di dalam memberikan pelajaran berharga bagi pengambil
kebijakan ke depan agar tidak mengabaikan perhatiannya terhadap pembangunan
sektor lainnya, khususnya sektor kebudayaan.
Kebudayaan Indonesia berkaitan dengan keseluruhan sistem
gagasan, tindakan, dan hasil karya masyarakat yang tinggal mendiami wilayah
Indonesia. Kebudayaan Indonesia yang terbentuk dari ratusan budaya daerah
memiliki karakteristik tersendiri dibandingkan dengan negara lain. Di sini ditemukan
ratusan adat istiadat, kesenian, dan bahasa sukubangsa yang berbeda-beda, yang
merupakan potensi untuk dikembangkan
dalam proses pembangunan ke depan terutama untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat lahir dan batin.
Terkait dengan aspek peningkatan
kesejahteraan masyarakat, ada dua model pendekatan. Pertama dilihat dari sisi
peningkatan kesejahteraan lahir, kebudayaan bisa dikembangkan dalam rangka
mendukung timbulnya pariwisata yang ujung-ujungnya masyarakat akan memperoleh
dampak ekonomi secara langsung. Selain itu pula dengan munculnya industri
kreatif yang berbasis budaya lokal juga mendorong Usaha Kecil Masyarakat untuk
tumbuh dan berkembang di wilayah pedesaan. Kedua dilihat dari segi peningkatan
kesejahteraan batin, pembangunan
kebudayaan mampu menumbuhkan nilai-nilai kesetiakawan sosial, nasionalisme,
cinta terhadap budaya sendiri,
toleransi, ramah, sopan santun, dan toleransi tinggi. Dalam hal ini
pembangunan kebudayaan merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari
pembangunan pendidikan. Gambaran untuk membentuk manusia Indonesia yang
kreatif, berkarakter, dan produktif merupakan keterpaduan antara pembangunan di
bidang pendidikan dan kebudayaan.
4
Pembangunan kebudayaan salah satu
sektor penting yang musti dilaksanakan untuk kelangsungan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Untuk itu ke depannya seluruh stakeholder kebijakan
(Pemerintah Pusat dan Daerah) perlu memperhatikan aspek kebudayaan untuk
dijadikan landasan kebijakan dalam melaksanakan programnya masing-masing. Di
samping itu pula peranan masyarakat dituntut aktif dalam pembangunan kebudayaan
karena tanpa partisipasi masyarakat pelaksanaan pembangunan kebudayaan tidak
dapat berhasil dengan sukses.Apabila kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional
diperbandingkan, kedudukan kebudayaan nasional lebih luas jangkauannya, karena
ia menjadi kerangka acuan bagi seluruh penduduk tanpa membedakan asal-usul
daerah maupun suku bangsa. Oleh karena itu, kalau kebudayaan daerah merupakan
kebudayaan dominan di daerah maka kebudayaan nasional menjadi kebudayaan
dominan di seluruh tanah air.
Pengembangan kebudayaan nasional
sebagai kebudayaan dominan di seluruh negeri diharapkan dapat memperkukuh
persatuan dan kesatuan bangsa. Namun, karena masyarakat dan kebudayaan yang ada
di tanah air bersifat heterogen , pelaksanaannya tidak mudah dan kadangkala
menimbulkan ggejolak sosial karena timbul kesan adanya dominasi salah satu
kebudayaan daerah. Kesukaran lain juga disebabkan karena perkembangan
kebudayaan nasional belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan akan kerangka acuan
bagi segala sektor kehidupan sehingga sering orang cenderung mengacu kepada
kebudayaan daerah atau suku bangsa masing-masing. Kebiasaan seperti ini dapat
menimbulkan kecemburuan sosial dan mengancam persatuan/kesatuan bangsa, apalagi
kalau dilakukan oleh suku bangsa yang jumlah anggotanya besar atau kebetulan
menguasai sumber kekuatan politik , ekonomi, dan sosial.
Pentingnya
pengembangan kebudayaan nasional sebagai kebudayaan dominan dalam masyarakat
majemuk sangat dirasakan terutama kalau orang mulai memperhatikan pembagian
kekuasaan politik dan ekonomi. Seolah-olah hanya mereka yang benar-benar
menghayati kebudayaan nasionallah yang mampu memanfaatkan peluang untuk ikut
serta berperan dalam kehidupan politik nasional. Lebih berat lagi, seringkali
orang menilai banyaknya sumbangan kebudayaan nasional berdasarkan banyaknya
personel yang menduduki tempat-tempat di pusat kekuasaan politik, pemerintahan,
dan ekonomi.
5
2.
Aspek – aspek Untuk Mempertahankan Pembangunan
Budaya di Indonesia
Analisis permasalahan peran budaya daerah
memperkokoh ketahanan budaya nasional dengan memperhatikan dan mempertimbangkan
kondisi lingkungan internal maupun eksternal
dilihat
dari aspek :
1. Kekuatan (Strength)
a. Kekuatan seni dan
budaya sebagai produk di suatu daerah merupakan inti dari kekuatan bangsa. Pengetahuan
dan
kepemilikan
seni
dan
budaya
mencerminkan
sikap
kita
dalam
mengarungi interaksi mengikuti modernisasi dan tata pergaulan antarbangsa. Ini
dapat kita lihat saat menyaksikan suatu pergelaran seni, pertemuan seni dan
budaya tradisi dan modern masing - masing mampu memberikan kekuatan tersendiri.
b. Karakter nasional menyangkut tentang faktor manusia
(masyarakat) dan aspek kualitas yaitu sifat moral serta intelektualisme yang
fundamental yang merupakan ciri-ciri khas suatu bangsa. Dari situ, kita secara awam mengatakan sebagai watak,
karakter atau sifat suatu bangsa. Maka
dari itu dikenal ada bangsa yang dinilai keras seperti
negara-negara Islam dan negara lemah seperti negara-negara di Asia. Berbagai
suku bangsa yang ada dalam suatu negara
dengan berbagai karakter budaya yang telah dibentuk oleh zaman dan kondisi
dapat memberikan suatu
bentuk karakter nasional
tersendiri
terhadap
suatu
negara
dan
akan
menjadi
potensi
dan
kekuatan suatu negara. Bangsa Indonesia yang memiliki kerajaan yang megah dan
berjaya pada
masa Sriwijaya dan Majapahit mestinya saat ini dapat menjadi
negara dan bangsa yang kuat dan gagah perkasa.
c. Potensi budaya lokal dapat menjadi kekuatan pengembangan desa
wisata di beberapa daerah Indonesia. potensi tersebut
perlu
dipadukan
dengan
potensi
lainnya
guna
menarik
minat
wisatawan mengunjungi desa wisata. sejumlah desa wisata di daerah
memiliki potensi budaya dan adat istiadat lokal yang masih hidup dan
dilestarikan masyarakat setempat. dengan jumlah desa wisata yang cukup banyak
di derah, pemerintah daerah harus mampu mengangkat desa wisata menjadi aset
wisata yang layak jual. Potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh setiap kabupaten
mendapat perioritas utama untuk dijadikan objek andalan untuk mendapatkan
sumber devisa daerahnya.
6
2. Kelemahan (Weakness)
a. Kurangnya kesadaran masayarakat
untuk melestarikan budaya daerah masing-masing, sehingga banyak budaya daerah
yang tidak dikenal oleh masyarakatnya daerahnya sendiri.
b.
Kurangnya minat untuk mempelajari atau mengenal budaya daerah masyarakat.
c.
Adanya pengaruh dari budaya asing yang lebih diterima oleh masyarakat
dibandingkan budayanya sendiri
d.
Seringnya terjadi perpecahan antarsuku karena kurangnya komunikasi antarbudaya.
e.
Adanya budaya yang mengikat yang membawa dampak kurang bagus bagi masyarakat
yang tidak menganutnya
3. Peluang (Opportunity)
a.
Menjadi negara yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan asing sehingga
menambah devisa negara.
b.
Dapat mengembangkan hasil-hasil kerajinan tangan yang dimiliki oleh tiap daerah
c.
Kebudayaan dijadikan salah satu pemersatu rakyat Indonesia
d.
Adanya peluang meninggikan martabat bangsa karena kita dianggap memiliki
identitas sebagai bangsa yang berbudaya.
e. Adanya peluang untuk menunjukan nilai – nilai
budaya Indonesia yang bernilai tinggi dan sangat bervariasi.
.
7
4.Tantangan/Hambatan
(Threats)
a. Tantangan Sistem Global
Perkembangan teknologi dan informasi dewasa ini, mau tidak mau kita harus
dihadapkan dengan system global. Dalam hal ini, sebagai bangsa yang mempunyai
kekayaan budaya yang luar biasa, seharusnya kita juga mempersiapkan diri
‘bersaing’ dalam membina persahabatan antar bangsa, khususnya dalam bidang
kebudayaan.
Lingkungan
seni dan budaya Daerah telah mengalami peningkatan perubahan oleh kenyataan
globalisasi, hal ini merupakan dampak dari semakin cepatnya perkembangan lintas
batas dari pekerja seni budaya, ide-ide budaya dan produktivitas. Globalisasi
memberikan tantangan dan terbuka untuk setiap kemungkinan baru. Ini bisa
menguatkan budaya local atau memfasilitasi interaksi kreatif antara sumberdaya
seni dan budaya local dengan dunia. Mau tidak mau, hal ini telah menjadi bagian
dari produk globalisasi dengan segala kontradiksinya.
Dalam 15 tahun terakhir telah
menandakan pendewasaan dan pengakuan sumber daya seni dan budaya masyarakat
Daerah, yang didalamnya seni budaya memainkan peran penting sebagai tawaran
solusi perubahan cara pandang terhadap masyarakat Daerah dengan peluang dan
tantangan dari kompleksitas masyarakat Daerah sendiri; yang menempatkan seni
dan budaya sebagai representasi Daerah terhadap dirinya sendiri dan kepada
dunia. Tentu saja dengan catatan bahwa penguatan seni dan budaya dikemudikan
oleh pengakuan terhadap nilai keragaman budaya. Peran yang kritis untuk
dimainkan oleh praktisi seni budaya yang secara cultural berbeda dalam praktek
revitalisasi. Tugas kita disini adalah memastikan bahwa pengenalan ini diubah
secara efektif kedalam produk seni dan budaya.
b. Terobosan pemerintah daerah dalam
pembelanjaan program-program jangka panjangnya mengindikasikan bahwa kompetisi
telah meningkat untuk dana terbatas. Dan kelompok yang trampil dalam menyambut
peluang prioritas sekarang akan lebih sukses dibanding kelompok baru yang belum
bisa bekerja pada sistem ini. Simpang siurnya kebijakan yang dibuat juga
mempengaruhi komitmen yang akan dan telah dibuat..Selagi pemerintah menekankan
kesanggupannya untuk mendukung perkembangan seni budaya, investasi yang ada
sering tidak sesuai kebutuhan yang diperlukan. Ini pertanyaan menyangkut
keselarasan antara statemen pemerintah dan bantuan pemerintah. Keselarasan ini
akan menghasilkan konsekwensi penting bagi kemampuan dan kapasitas organisasi
kecil untuk mencapai tujuan artistik mereka.
8
c. Perkembangan industri budaya (ekonomi
kreatif) dewasa ini, sector kebudayaan menjadi ‘komoditi’ dalam dunia industri.
Terkait dengan hal ini selain melestarikan kebudayaan Indonesia secara dinamis,
juga membutuhkan seniman-seniman yang kreatif dan inovatif. Tetapi kreatifitas
itu sendiri perlu rambu-rambu untuk melindungi karya-karya seni proses kreatif
tersebut. Dalam kesertaan kita dalam sistem global tersebut maka perlu
meratifikasi berbagai perangkat perundang-undangan yang sifatnya melindungi
karya-karya kreatif tersebut. Keikut sertaan Indonesia dalam berbagai
organisasi internasional yang terkait dengan sistem global tersebut, misalnya
WTO, WIPO, TRIPs, penandatanganan perjanjian kerjasama (MoU) dengan berbagai
negara serta ratifikasi undang-undang yang terkait dengan kebudayaan
(sebenarnya sifatnya lebih ke arah individualistik, monoplistik dan
kapitilistik) harus benar-benar mempertimbangkan kepentingan kebudayaan
Indonesia. Oleh sebab itu ke depan harus melakukan penguatan kebudayaan lokal
dengan memberikan pemahaman seni dalam konteks industri (nasional dan
internasional) serta mengembangkan gerakan kebudayaan lokal yang mandiri dan
sinambung. Kemungkinan-kemungkinan adanya kolaborasi kebudayaan antar negara
juga harus disikapi dari sisi tantangan dan peluang yang menguntungkan dari
berbagai aspek.
d. Bangsa Indonesia mestinya dapat menjadikan
rasa patriotisme/nasionalisme sebagai semangat terhadap pembangunan bangsa
dalam semua aspek kehidupan, mulai dari semangat pendidikan, semangat
pengembangan ekonomi nasional, semangat pengembangan teknologi dan sebagainya
sehingga semangat nasionalisme ini menjadi dasar semua nafas dan gerak
masyarakat Indonesia tidak ada yang menyimpang dari semangat nasionalisme
Indonesia. Serta tidak dipengaruhi oleh westernisasi dan lainnya.
9
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
- Sebaiknya menjadikan
kebudayaan-kebudayaan lokal yang dianut menjadi tradisi dalam kehidupan
sehari-hari, menjadikannya semacam way of life.
- Pemerintah Indonesia sebaiknya melakukan
sosialisasi kepada warga Indonesia mengenai pengetahuan kebudayaan itu sendiri
melalui media massa, lembaga pendidikan seperti sekolah, dan institusi-institusi
laiinya yang dapat terusmembangkitkan,
melestarikan, serta mengembangkan budaya itu sendiri seperti sanggar-sanggar.
- Dalam pengembangannya, sebaiknya
pemerintah Indonesia melakukan program-program yang memajukan budaya-budaya
lokal seperti ‘Visit Indonesia’ yang didukung dengan upaya komunikasi dan
promosi dengan baik, komprehensif (menyeluruh), kontinyu, dan menarik di
media-media lokal maupun internasional.
2. Saran
-
Masyarakat
harus lebih mencintai budayanya sendiri agar tidak diakui oleh bangsa lain.
-
Masuknya
budaya asing harus dapat disaring agar tidak merusak kebudayaan daerah itu
sendiri.
-
Pemerintah
harus lebih aktif dalam menjaga kebudayaan yang kita punya.
-
Adanya
program bantuan dari pemerintah untuk pelestarian budaya daerah.
10
DAFTAR
PUSTAKA
-
http://agungherdana.wordpress.com/2011/05/11/budaya-lokal-dalam-memperkuat-budaya-bangsa/http://trisulacaturwiwarajagat.jimdo.com/2011/02/06/kontribusi/
-
http://www.google.com/search?q=kekurangan+budaya+daerah&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a#sclient=psy&hl=en&client=firefox-a&hs=ke1&rls=org.mozilla:en-US%3Aofficial&source=hp&q=kekurangan+budaya+dan+seni+daerah&aq=f&aqi=&aql=&oq=kekurangan+budaya+dan+seni+daerah&gs_rfai=&psj=1&fp=9f2370386c77b788
-
http://www.balimanistourandtravel.com/InfoBaliDetail.php?IDI=IBL-22/52
-
http://xeanexiero.blogspot.com/2010/06/kesenian-indonesia-dan-tantangan-ke.html
-
http://blog.beswandjarum.com/suprayogi/2010/03/19/menggerakkan-pelestarian-kebudayaan-daerah-dan-pembangunan-daerah-melalui-program-kampung-budaya/
-
http://tangkaslubis.blogspot.com/2010/03peranan-budaya-lokal-memperkokoh-budaya.html
-
http://wisnoe33.blogspot.com/2010/03/peranan-budaya-lokal-memperkokoh-budaya.html
-
http://massofa.wordpress.com/2008/10/21/pengertian-tujuan-dan-ruang-lingkup-ilmu-budaya-dasar/
-
http://jtnmustlo.worpress.com/2010/03/11/peran-budaya-lokal-memperkokoh-budaya-bangsa/
-
http://lisca91.weebly.com
-
http://xeanexiero.blogspot.com/2010/06/kesenian-indonesia-dan-tantangan-ke.html
-
http://blog.beswandjarum.com/suprayogi/2010/03/19/menggerakkan-pelestarian-kebudayaan-daerah-dan-pembangunan-daerah-melalui-program-kampung-budaya/17
11
Komentar
Posting Komentar