Langsung ke konten utama


ILMU SOSIAL DASAR
PEMBANGUNAN DAN BUDAYA DI INDONESIA”
                                                                                       


 










WILLY PUTRA DELLY
17315158
1TA03
BERJUDUL : UPAYA PEMBANGUNAN BUDAYA – BUDAYA DI INDONESIA


KATA PENGANTAR                                                                                         i

Assalamualaikum Wr Wb

Yang terhormat Bapak Emilianshah Banowo selaku dosen mata kuliah Ilmu Sosial Dasar. Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan karuniaNya sehingga Makalah  ini dapat terselesaikan dan tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini membahas tentang “ Pembangunan dan Budaya di Indonesia “, yang berhubungan dengan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.

Diharapkan   Makalah   ini   dapat   memberikan   informasi   kepada   kita   semua  dan   mampu memberikan penjelasan tentang bagaimana Pembangunan dan Budaya di Indonesia.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran  dari   semua  pihak   yang   bersifat  membangun  selalu  di  harapkan  demi  kesempurnaan makalah ini di kesempatan lainnya.

Akhir kata, saya  ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.















DAFTAR ISI                                                                                                        ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................   1
1.   Latar Belakang......................................................................................  1
2.   Tujuan.................................................................................................... 2


BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................
1.   Maksud dari Pembangunan dan Permasalahannya........................ 3-5
2.   Aspek – aspek untuk Pembangunan Budaya di Indonesia............. 6
a.   Kekuatan (Strenght)......................................................................... 6
b.   Kelemahan (Weakness).................................................................. 7
c.   Peluang (Opportunity)..................................................................... 7
d.   Hambatan (Threats)........................................................................ 8-9


BAB III PENUTUP...........................................................................................10
1.   Kesimpulan........................................................................................... 10
2.   Saran....................................................................................................10


DAFTAR PUSTAKA........................................................................................11



BAB I
PENDAHULUAN

1.  Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaan, dengan keberagaman kebudayaan di setiap daerah dan wilayah yang dimilik bangsa Indonesia. Adalah suatu kebanggaan bagi bangsa Indonesia   yang   dengan   keberagaman   kebudayaan   itu   masyarakatnya   tetap   bersatu   tanpa memandang perbedaan antar budaya yakni bersatu sebagai bangsa Indonesia.
Dari   masing-masing   kebudayaan   daerah   yang   dimiliki   Bangsa   Indonesia   memiliki   suatu karakteristik yang unik dan berbeda-beda antar daerahnya. Yakni ciri khas yang hanya dimiliki tiap daerah tersebut. Inilah yang membuat bangsa indonesia yang unik di mata dunia. Setiap kebudayaan itu memiliki peran yang sangat kuat akan ketahanan budaya nasional. Kita lihat dengan keseniannya, lalu tiap-tiap daerah memiliki rumah dan pakaian adat yang berbeda-beda, adat   dan   istiadatnya   hal   ini   sangat   menarik   perhatian   masyarakat   luar   bangsa   Indonesia.
Sehingga menjadi suatu daya tarik yang kuat bagi bangsa asing mau datang ke Negeri Indonesia ini. Begitu pula pada masa ini telah banyak sebagian orang dari bangsa asing mau mempelajari kebudayaan bangsa indonesia.
Namun sangat disayangkan di masa ini, bahkan generasi muda masyarakat kita sendiri sedikit yang mau mempelajari kebudayaannya sendiri. Mereka-mereka lebih tertarik akan kebudayaan asing yang dimata mereka dipandang lebih modern. Sehingga banyak dari kebudayaan kita ini mulai   memudar   akan   kelestariannya.   Padahal   justru   banyak   dari   pihak-pihak   asing   sangat mengagumi akan kebudayaan kita. Terlebih sekarang ini ada dari phak asing yang kini telah mengakui dan mengklem kebudayaan asli kita sebagai kebudayaan dari mereka. Tentu hal ini tidak bisa kita biarkan. Perlu adanya peningkatan akan peran-peran kebudayaan tiap daerah dalam mempertahaan kan kautuhan dan ketahanan kebudayaan bangsa kita ini. Sehingga bangsa kita tetap menjadi bangsa yang utuh dan kuat yang kaya akan budaya. Sehingga tak ada satu pihakpun dari Negara asing yang berani mengklaim dan mengakui budaya kita sebagai kebudayaannya.

1


2.  Tujuan



1.   Sebagai syarat saya untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar
2.   Sebagai bahan Pelajaran untuk saya dan para pembaca sekalian mengetahui akan peran daerah yang perlu di tingkatkan sebagai suatu pembangunan ketahanan kebudayaan di Indonesia
3.   Memberikan pelajaran hal – hal yang baru dalam membuat suatu makalah
4.   Memberikan pelajaran bagi saya untuk berpikir kritis dalam suatu hal mengenai budaya di Indonesia maupun hal yang lainnya.
5.   Untuk memberikan serta memahami pelajaran dalam hal Pembangunan Budaya di Indonesia.


Tulisan ini bertujuan untuk membahas tentang kemungkinan – kemungkinan yang dapat dilakukan untuk mengoptimalisasi peran mahasiswa dan khususnya masyarakat di Indonesia serta lembaga kebudayaan dalam pelestarian suatu budaya di Indonesia.









2


BAB II
PEMBAHASAN

1.   Maksud Pembangunan dan Permasalahannya

Sebagaimana dikemukakan oleh para para ahli, pembangunan adalah semua proses perubahan yang dilakukan melalui upaya-upaya secara sadar dan terencana. Sedangkan perkembangan adalah proses perubahan yang terjadi secara alami sebagai dampak dari adanya pem­bangunan
Dengan semakin meningkatnya kompleksitas kehidupan ma­syarakat yang menyangkut berbagai aspek, pemikiran tentang modernisasi pun tidak lagi hanya mencakup bidang ekonomi dan industri, melainkan telah merambah ke seluruh aspek yang dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, moderni­sasi diartikan sebagai proses trasformasi dan perubahan dalam masya­rakat yang meliputi segala aspeknya, baik ekonomi, industri, sosial, budaya, dan sebagainya.
Oleh karena dalam proses modernisasi itu terjadi suatu proses perubahan yang mengarah pada perbaikan, para ahli manajemen pembangunan menganggapnya sebagai suatu proses pembangunan di mana terjadi proses perubahan dari kehidupan tradisional menjadi modern, yang pada awal mulanya ditandai dengan adanya penggunaan alat-alat modern, menggantikan alat-alat yang tradisio­nal.
Menurut  Prof. Dr. S. Budhisantoso, kebudayaan-kebudayaan Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori:  kebudayaan suku bangsa, kebudayaan daerah, dan kebudayaan nasional. Masing-masing kebudayaan itu mempunyai fungsi dan lingkungan penggunaannya yang efektif sebagai kerangka acuan yang memperlancar pergaulan sesama kelompok anggota sosial.
Kebudayaan nasional bersifat dinamis dalam arti selalu mengalami perubahan, atau perkembangan, baik disebabkan karena faktor intern maupun faktor ekstern. Menurut Prof. Dr. Mattulada, bangsa Indonesia (dalam arti nation Indonesia) kini memiliki kebudayaan nasional yang unsur-unsurnya berasal dari: kebudayaan bangsa atau kebudayaan daerah (sesuai dengan pemahaman pada tahun 1945), kebudayaan asing, dan kreasi atau hasil invention secara nasional.

3
Terjadinya krisis ekonomi tahun 1998 mengajarkan kepada kita bahwa pembangunan Indonesia yang bertumpu pada aspek pertumbuhan ekonomi saja ternyata keliru. Kejayaan ekonomi Indonesia mengalami kehancuran terkena krisis akibat lemahnya pondasi yang menyangga perekonomian Indonesia. Ekonomi Indonesia yang dibangun dengan semangat KKN tidak kuat menerima terpaan krisis yang berawal dari krisis mata uang Thailand. Model pembangunan ala Pemerintah Orde Baru  yang terlihat kuat di luar tetapi rapuh di dalam memberikan pelajaran berharga bagi pengambil kebijakan ke depan agar tidak mengabaikan perhatiannya terhadap pembangunan sektor lainnya, khususnya sektor kebudayaan.
Kebudayaan  Indonesia berkaitan dengan keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya masyarakat yang tinggal mendiami wilayah Indonesia. Kebudayaan Indonesia yang terbentuk dari ratusan budaya daerah memiliki karakteristik tersendiri dibandingkan dengan negara lain. Di sini ditemukan ratusan adat istiadat, kesenian, dan bahasa sukubangsa yang berbeda-beda, yang merupakan  potensi untuk dikembangkan dalam proses pembangunan ke depan terutama untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat lahir dan batin.
Terkait dengan aspek peningkatan kesejahteraan masyarakat, ada dua model pendekatan. Pertama dilihat dari sisi peningkatan kesejahteraan lahir, kebudayaan bisa dikembangkan dalam rangka mendukung timbulnya pariwisata yang ujung-ujungnya masyarakat akan memperoleh dampak ekonomi secara langsung. Selain itu pula dengan munculnya industri kreatif yang berbasis budaya lokal juga mendorong Usaha Kecil Masyarakat untuk tumbuh dan berkembang di wilayah pedesaan. Kedua dilihat dari segi peningkatan kesejahteraan batin,  pembangunan kebudayaan mampu menumbuhkan nilai-nilai kesetiakawan sosial, nasionalisme, cinta terhadap budaya sendiri,  toleransi, ramah, sopan santun, dan toleransi tinggi. Dalam hal ini pembangunan kebudayaan merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari pembangunan pendidikan. Gambaran untuk membentuk manusia Indonesia yang kreatif, berkarakter, dan produktif merupakan keterpaduan antara pembangunan di bidang pendidikan dan kebudayaan.



4
Pembangunan kebudayaan salah satu sektor penting yang musti dilaksanakan untuk kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itu ke depannya seluruh stakeholder kebijakan (Pemerintah Pusat dan Daerah) perlu memperhatikan aspek kebudayaan untuk dijadikan landasan kebijakan dalam melaksanakan programnya masing-masing. Di samping itu pula peranan masyarakat dituntut aktif dalam pembangunan kebudayaan karena tanpa partisipasi masyarakat pelaksanaan pembangunan kebudayaan tidak dapat berhasil dengan sukses.Apabila kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional diperbandingkan, kedudukan kebudayaan nasional lebih luas jangkauannya, karena ia menjadi kerangka acuan bagi seluruh penduduk tanpa membedakan asal-usul daerah maupun suku bangsa. Oleh karena itu, kalau kebudayaan daerah merupakan kebudayaan dominan di daerah maka kebudayaan nasional menjadi kebudayaan dominan di seluruh tanah air.
Pengembangan kebudayaan nasional sebagai kebudayaan dominan di seluruh negeri diharapkan dapat memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa. Namun, karena masyarakat dan kebudayaan yang ada di tanah air bersifat heterogen , pelaksanaannya tidak mudah dan kadangkala menimbulkan ggejolak sosial karena timbul kesan adanya dominasi salah satu kebudayaan daerah. Kesukaran lain juga disebabkan karena perkembangan kebudayaan nasional belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan akan kerangka acuan bagi segala sektor kehidupan sehingga sering orang cenderung mengacu kepada kebudayaan daerah atau suku bangsa masing-masing. Kebiasaan seperti ini dapat menimbulkan kecemburuan sosial dan mengancam persatuan/kesatuan bangsa, apalagi kalau dilakukan oleh suku bangsa yang jumlah anggotanya besar atau kebetulan menguasai sumber kekuatan politik , ekonomi, dan sosial.
Pentingnya pengembangan kebudayaan nasional sebagai kebudayaan dominan dalam masyarakat majemuk sangat dirasakan terutama kalau orang mulai memperhatikan pembagian kekuasaan politik dan ekonomi. Seolah-olah hanya mereka yang benar-benar menghayati kebudayaan nasionallah yang mampu memanfaatkan peluang untuk ikut serta berperan dalam kehidupan politik nasional. Lebih berat lagi, seringkali orang menilai banyaknya sumbangan kebudayaan nasional berdasarkan banyaknya personel yang menduduki tempat-tempat di pusat kekuasaan politik, pemerintahan, dan ekonomi.

5
2.   Aspek – aspek Untuk Mempertahankan Pembangunan Budaya di Indonesia


Analisis permasalahan peran budaya daerah memperkokoh ketahanan budaya nasional dengan memperhatikan dan mempertimbangkan   kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat
dari aspek :
1. Kekuatan (Strength)
a. Kekuatan seni dan budaya sebagai produk di suatu daerah merupakan inti dari kekuatan bangsa.   Pengetahuan   dan   kepemilikan   seni   dan   budaya   mencerminkan   sikap   kita   dalam mengarungi interaksi mengikuti modernisasi dan tata pergaulan antarbangsa. Ini dapat kita lihat saat menyaksikan suatu pergelaran seni, pertemuan seni dan budaya tradisi dan modern masing - masing mampu memberikan kekuatan tersendiri.
b. Karakter nasional menyangkut tentang faktor manusia (masyarakat) dan aspek kualitas yaitu sifat moral serta intelektualisme yang fundamental yang merupakan ciri-ciri khas suatu bangsa. Dari situ,  kita secara awam mengatakan sebagai watak, karakter atau sifat suatu bangsa. Maka
dari itu dikenal ada bangsa yang dinilai keras seperti negara-negara Islam dan negara lemah seperti negara-negara di Asia. Berbagai suku bangsa yang ada dalam suatu  negara dengan berbagai karakter budaya yang telah dibentuk oleh zaman dan kondisi dapat memberikan suatu
bentuk   karakter     nasional   tersendiri   terhadap   suatu   negara   dan   akan   menjadi   potensi   dan kekuatan suatu negara. Bangsa Indonesia yang memiliki kerajaan yang megah dan berjaya pada
masa Sriwijaya dan Majapahit mestinya saat ini dapat menjadi negara dan bangsa yang kuat dan gagah perkasa.

c. Potensi budaya lokal dapat menjadi kekuatan pengembangan desa wisata di beberapa daerah Indonesia.   potensi   tersebut   perlu   dipadukan   dengan   potensi   lainnya   guna   menarik   minat
wisatawan mengunjungi desa wisata. sejumlah desa wisata di daerah memiliki potensi budaya dan adat istiadat lokal yang masih hidup dan dilestarikan masyarakat setempat. dengan jumlah desa wisata yang cukup banyak di derah, pemerintah daerah harus mampu mengangkat desa wisata menjadi aset wisata yang layak jual. Potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh setiap kabupaten mendapat perioritas utama untuk dijadikan objek andalan untuk mendapatkan sumber devisa daerahnya.



6
2.   Kelemahan (Weakness)

a. Kurangnya kesadaran masayarakat untuk melestarikan budaya daerah masing-masing, sehingga banyak budaya daerah yang tidak dikenal oleh masyarakatnya daerahnya sendiri.

b. Kurangnya minat untuk mempelajari atau mengenal budaya daerah masyarakat.
c. Adanya pengaruh dari budaya asing yang lebih diterima oleh masyarakat dibandingkan budayanya sendiri
d. Seringnya terjadi perpecahan antarsuku karena kurangnya komunikasi antarbudaya.
e. Adanya budaya yang mengikat yang membawa dampak kurang bagus bagi masyarakat yang tidak menganutnya



3.     Peluang (Opportunity)
a. Menjadi negara yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan asing sehingga menambah devisa negara.
b. Dapat mengembangkan hasil-hasil kerajinan tangan yang dimiliki oleh tiap daerah
c. Kebudayaan dijadikan salah satu pemersatu rakyat Indonesia
d. Adanya peluang meninggikan martabat bangsa karena kita dianggap memiliki identitas sebagai bangsa yang berbudaya.
e.  Adanya peluang untuk menunjukan nilai – nilai budaya Indonesia yang bernilai tinggi dan sangat bervariasi.

.

7
4.Tantangan/Hambatan (Threats)

a. Tantangan Sistem Global Perkembangan teknologi dan informasi dewasa ini, mau tidak mau kita harus dihadapkan dengan system global. Dalam hal ini, sebagai bangsa yang mempunyai kekayaan budaya yang luar biasa, seharusnya kita juga mempersiapkan diri ‘bersaing’ dalam membina persahabatan antar bangsa, khususnya dalam bidang kebudayaan.
Lingkungan seni dan budaya Daerah telah mengalami peningkatan perubahan oleh kenyataan globalisasi, hal ini merupakan dampak dari semakin cepatnya perkembangan lintas batas dari pekerja seni budaya, ide-ide budaya dan produktivitas. Globalisasi memberikan tantangan dan terbuka untuk setiap kemungkinan baru. Ini bisa menguatkan budaya local atau memfasilitasi interaksi kreatif antara sumberdaya seni dan budaya local dengan dunia. Mau tidak mau, hal ini telah menjadi bagian dari produk globalisasi dengan segala kontradiksinya.
Dalam 15 tahun terakhir telah menandakan pendewasaan dan pengakuan sumber daya seni dan budaya masyarakat Daerah, yang didalamnya seni budaya memainkan peran penting sebagai tawaran solusi perubahan cara pandang terhadap masyarakat Daerah dengan peluang dan tantangan dari kompleksitas masyarakat Daerah sendiri; yang menempatkan seni dan budaya sebagai representasi Daerah terhadap dirinya sendiri dan kepada dunia. Tentu saja dengan catatan bahwa penguatan seni dan budaya dikemudikan oleh pengakuan terhadap nilai keragaman budaya. Peran yang kritis untuk dimainkan oleh praktisi seni budaya yang secara cultural berbeda dalam praktek revitalisasi. Tugas kita disini adalah memastikan bahwa pengenalan ini diubah secara efektif kedalam produk seni dan budaya.
b.  Terobosan pemerintah daerah dalam pembelanjaan program-program jangka panjangnya mengindikasikan bahwa kompetisi telah meningkat untuk dana terbatas. Dan kelompok yang trampil dalam menyambut peluang prioritas sekarang akan lebih sukses dibanding kelompok baru yang belum bisa bekerja pada sistem ini. Simpang siurnya kebijakan yang dibuat juga mempengaruhi komitmen yang akan dan telah dibuat..Selagi pemerintah menekankan kesanggupannya untuk mendukung perkembangan seni budaya, investasi yang ada sering tidak sesuai kebutuhan yang diperlukan. Ini pertanyaan menyangkut keselarasan antara statemen pemerintah dan bantuan pemerintah. Keselarasan ini akan menghasilkan konsekwensi penting bagi kemampuan dan kapasitas organisasi kecil untuk mencapai tujuan artistik mereka.

8
c.   Perkembangan industri budaya (ekonomi kreatif) dewasa ini, sector kebudayaan menjadi ‘komoditi’ dalam dunia industri. Terkait dengan hal ini selain melestarikan kebudayaan Indonesia secara dinamis, juga membutuhkan seniman-seniman yang kreatif dan inovatif. Tetapi kreatifitas itu sendiri perlu rambu-rambu untuk melindungi karya-karya seni proses kreatif tersebut. Dalam kesertaan kita dalam sistem global tersebut maka perlu meratifikasi berbagai perangkat perundang-undangan yang sifatnya melindungi karya-karya kreatif tersebut. Keikut sertaan Indonesia dalam berbagai organisasi internasional yang terkait dengan sistem global tersebut, misalnya WTO, WIPO, TRIPs, penandatanganan perjanjian kerjasama (MoU) dengan berbagai negara serta ratifikasi undang-undang yang terkait dengan kebudayaan (sebenarnya sifatnya lebih ke arah individualistik, monoplistik dan kapitilistik) harus benar-benar mempertimbangkan kepentingan kebudayaan Indonesia. Oleh sebab itu ke depan harus melakukan penguatan kebudayaan lokal dengan memberikan pemahaman seni dalam konteks industri (nasional dan internasional) serta mengembangkan gerakan kebudayaan lokal yang mandiri dan sinambung. Kemungkinan-kemungkinan adanya kolaborasi kebudayaan antar negara juga harus disikapi dari sisi tantangan dan peluang yang menguntungkan dari berbagai aspek.

d.    Bangsa Indonesia mestinya dapat menjadikan rasa patriotisme/nasionalisme sebagai semangat terhadap pembangunan bangsa dalam semua aspek kehidupan, mulai dari semangat pendidikan, semangat pengembangan ekonomi nasional, semangat pengembangan teknologi dan sebagainya sehingga semangat nasionalisme ini menjadi dasar semua nafas dan gerak masyarakat Indonesia tidak ada yang menyimpang dari semangat nasionalisme Indonesia. Serta tidak dipengaruhi oleh westernisasi dan lainnya.








9
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
-        Sebaiknya menjadikan kebudayaan-kebudayaan lokal yang dianut menjadi tradisi dalam kehidupan sehari-hari, menjadikannya semacam way of life.
-        Pemerintah Indonesia sebaiknya melakukan sosialisasi kepada warga Indonesia mengenai pengetahuan kebudayaan itu sendiri melalui media massa, lembaga pendidikan seperti sekolah, dan institusi-institusi  laiinya yang dapat terusmembangkitkan, melestarikan, serta mengembangkan budaya itu sendiri seperti sanggar-sanggar.
-        Dalam pengembangannya, sebaiknya pemerintah Indonesia melakukan program-program yang memajukan budaya-budaya lokal seperti ‘Visit Indonesia’ yang didukung dengan upaya komunikasi dan promosi dengan baik, komprehensif (menyeluruh), kontinyu, dan menarik di media-media lokal maupun internasional.

2. Saran

-              Masyarakat harus lebih mencintai budayanya sendiri agar tidak  diakui oleh bangsa lain.
-              Masuknya budaya asing harus dapat disaring agar tidak merusak kebudayaan daerah itu sendiri.
-              Pemerintah harus lebih aktif dalam menjaga kebudayaan yang kita punya.
-              Adanya program bantuan dari pemerintah untuk pelestarian budaya daerah.


10
DAFTAR PUSTAKA
-      http://agungherdana.wordpress.com/2011/05/11/budaya-lokal-dalam-memperkuat-budaya-bangsa/http://trisulacaturwiwarajagat.jimdo.com/2011/02/06/kontribusi/
-      http://www.google.com/search?q=kekurangan+budaya+daerah&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a#sclient=psy&hl=en&client=firefox-a&hs=ke1&rls=org.mozilla:en-US%3Aofficial&source=hp&q=kekurangan+budaya+dan+seni+daerah&aq=f&aqi=&aql=&oq=kekurangan+budaya+dan+seni+daerah&gs_rfai=&psj=1&fp=9f2370386c77b788
-      http://www.balimanistourandtravel.com/InfoBaliDetail.php?IDI=IBL-22/52
-      http://xeanexiero.blogspot.com/2010/06/kesenian-indonesia-dan-tantangan-ke.html
-      http://blog.beswandjarum.com/suprayogi/2010/03/19/menggerakkan-pelestarian-kebudayaan-daerah-dan-pembangunan-daerah-melalui-program-kampung-budaya/
-      http://tangkaslubis.blogspot.com/2010/03peranan-budaya-lokal-memperkokoh-budaya.html
-      http://wisnoe33.blogspot.com/2010/03/peranan-budaya-lokal-memperkokoh-budaya.html
-      http://massofa.wordpress.com/2008/10/21/pengertian-tujuan-dan-ruang-lingkup-ilmu-budaya-dasar/
-      http://jtnmustlo.worpress.com/2010/03/11/peran-budaya-lokal-memperkokoh-budaya-bangsa/
-      http://lisca91.weebly.com
-      http://xeanexiero.blogspot.com/2010/06/kesenian-indonesia-dan-tantangan-ke.html
-      http://blog.beswandjarum.com/suprayogi/2010/03/19/menggerakkan-pelestarian-kebudayaan-daerah-dan-pembangunan-daerah-melalui-program-kampung-budaya/17


11

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP JATI DIRI BANGSA

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP JATI DIRI BANGSA   Disusun oleh : Willy Putra Delly Kelas 1TA03 NPM 17315158 Dosen Pembimbing : Emilianshah Banowo JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2015 KATA PENGANTAR                     Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Bangsa Indonesia dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Haryono Putro selaku Dosen mata kuliah “Ilmu Sosial Dasar” yang telah memberikan motivasi dan kesempatan kepada saya untuk mengerjakan makalah ini.        Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Di Indonesia. Kami juga menyadari sepen

Aspek Hukum Dalam Pembangunan (Tugas 4)

TUGAS ASPEK HUKUM DALAM PEMBANGUNAN Kelompok 5        Anggota: 1.   Ahmad Luthfi Mubarok                  (10315348) 2.   Annisa Fauziyah                            (10315869) 3.   Ashar Muallidiniyah                       (11315087) 4.   Bayu Aji Pangestu                         (11315275) 5.   Bobby Febe Utama                       (11315386) 6.   Ludhan Wijaya                               (13315872) 7.   Novia Nurfatika Sari                      (15315127) 8.   Willy Putra Dellly                            (17315158) FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA TAHUN 2018/2019 ASPEK PERSEROAN, PERBANKAN, PERASURANSIAN DAN PERPAJAKAN DALAM PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI Definisi dan struktur dari aspek perseroran, Perbankan, Perasuransian dan Perpajakan dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi Sektor jasa konstruksi adalah salah satu sektor strategis dalam mendukung tercapainya pembangunan nasional. Posisi strategis te

Kasus Pulau Semakau Indonesia dengan Singapura

Kasus Pulau Semakau Indonesia dengan Singapura            Pulau Semakau Panjang adalah pulau kecil yang berada di kelurahan Kasu, kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Pulau tersebut terletak pada koordinat 1.06.06.09 LU dan 103.49.27.41 BT serta memiliki luas 0,254 Ha. Kepala keluarga di Pulau Semakau ini hanya ada sembilan kepala keluarga yang sudah resmi dilengkapi dengan KTP Batam dengan berjumlah kurang lebih 30 jiwa dan mayoritas penduduk pulau Semakau Panjang ini adalah suku Melayu. Apabila ingin menjangkau pulau semakau panjang ini membutuhkan kira-kira 30 menit dengan menggunakan pompong , perahu kecil dari Pelabuhan Sekupang, Batam.               Pulau Semakau Kecil adalah pulau kecil yang berada di dalam negara Singapura. Letak pulau semakau kecil ini memang sangat dekat dengan pulau milik Indonesia, diperkirakan jaraknya hanya 5 kilometer saja. Pulau ini terletak pada koordinat 1.12.12,10 LU dan 103.45.52,77 BT yang hanya digunakan untuk tem