“Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan”
WILLY PUTRA DELLY
17315158
1TA03
BERJUDUL : PENGARUH
KEMAJUAN TEKNOLOGI DALAM BIDANG PERTANIAN
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum Wr Wb
Yang terhormat Bapak Emilianshah Banowo selaku dosen
mata kuliah Ilmu Sosial Dasar. Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan
rahmat dan karuniaNya sehingga Makalah ini dapat terselesaikan dan tepat
pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW.
Makalah ini membahas tentang “ Pembangunan dan Budaya di
Indonesia “, yang berhubungan dengan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
Diharapkan Makalah
ini dapat memberikan informasi
kepada kita semua dan mampu
memberikan penjelasan tentang bagaimana Pembangunan dan Budaya di Indonesia.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu
di harapkan demi kesempurnaan makalah ini di kesempatan
lainnya.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………… ………………
BABI PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………….………………………………… ………………
1.2 Rumusan Masalah…………………………………… ………………………….
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………… ……………………
1.4 Sistematika
Penulisan……………………………………… ……………………
BABII PEMBAHASAN
2.1 Definisi IPTEK…………………… ………………………….……………………
2.2 Definisi Kemiskinan……………………………………… ………………………
2.3 Sejarah Perkembangan IPTEK pada
Pertanian……………………………
2.4 Dampak Perkembangan
Teknologi………………………………………………
2.5 Peran Teknologi Dalam
Pembangunan Pertanian……………………..…………
2.6 Hubungan Kemiskinan dengan IPTEK………………………………………
2.6 Hubungan Kemiskinan dengan IPTEK………………………………………
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………. ……………
3.2 Saran……………………………………………………………… ………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… ……………
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak dahulu manusia sudah
menggunakan teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia memiliki
akal dan pikiran. Dengan akalnya manusia ingin keluar dari masalah, ingin hidup
lebih baik, lebih aman dan sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena
seseorang menggunakan akal dan pikirannya untuk menyelesaikan setiap masalah
yang dihadapinya.
Di Negara-negara yang sedang
berkembang, tentunya memerlukan begitu banyak hal untuk mendukung
perkembangan negara mereka. Negara-negara tersebut saling meningkatkan berbagai
kemampuan mereka dalam segala aspek kehidupan masyarakat seperti pada aspek
pertanian serta industri. Kemudian, selain itu mereka juga mengadakan investasi
dalam aspek kesehatan masyarakat begitu pula dalam aspek pendidikan
Dan saat ini, segala aspek kehidupan
tersebut telah mampu berkembang dengan pesatnya, perkembangan tersebut
beriringan pula dengan perkembangan masyarakat dari masyarakat yang tradisional
menjadi masyarakat moderen, kemudian secara otomatis perkembangan tersebut
menuntut masyarakat menuju kearah globalisasi. Penyebab utama yang paling
terasa pada perubahan tersebut adalah pada aspek Teknologi Informasidan
globalisasi, contoh paling sederhana tentang hal ini adalah bila pada
masyarakat yang masih tradisional dahulu dalam pencapaian informasi dari jarak
jauh memerlukan waktu yang begitu lamanya, karena saat itu masih menggunakan
cara pengiriman pesan masih sederhana yaitu surat-menyurat, kemudian berkembang
menjadi faksimile kemudian telepon dan sekarang pada tingkat yang lebih moderen
telah muncul telepon genggam dalam beragam jenis dan fitur-fitur canggih yang
mendominasinya,
Tentu kemajuan teknologi ini
menyebabkan perubahan yang begitu besar pada pola kehidupan umat manusia dengan
segala peradaban dan kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan dampak yang
begitu besar terhadap transformasi nilai-nilai yang ada di masyarakat.
Khususnya terhadap eksistensi bahasa Indonesia. Saat ini, di Indonesia dapat
kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi dan globalisasi terhadap
nilai-nilai kebudayaan yang di anut masyarakat terutama bahasa indonesia, baik
masyarakat perkotaan maupun pedesaan (modernisasi). Kemajuan teknologi seperti
televisi, telepon dan telepon genggam (HP), bahkan internet bukan hanya melanda
masyarakat kota, namun juga telah dapat dinikmati oleh masyarakat di
pelosok-pelosok desa.
1.2 Rumusan
Masalah
1.2.1 Apa itu IPTEK ?
1.2.2 Apa itu Kemiskinan ?
1.2.3 Bagaimana
Sejarah
Perkembangan IPTEK pada Pertanian?
1.2.4 Bagaimana Dampak Perkembangan Teknologi?
1.2.5 Apa Peran teknologi dalam pembangunan
pertanian?
1.3 Tujuan
Penulisan
Dengan di tulisnya makalah ini saya
berharap dapat membantu pembaca mengetahui betapa pentingnya memahami IPTEK
(Ilmu Pengetahuan Teknologi) dalam kehidupan salah satunya dalam hal Pertanian.
Dengan mengetahui pentingnya IPTEK pembaca juga dapat
mengetahui dampak negative apa saja yang akan di dapat juka kita tidak memiliki
IPTEK yang baik. Dan juga mengetahui kebenaran bahwa kurangnya memahami IPTEK
aalah penyebab kemiskinan.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan makalah ini di susun dalam tiga BAB diantaranya
BAB I berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan dan
sistematika penulisan makalah. BAB II berisi tentang teori makalah serta isi
makalah. BAB III berisi tentang kesimpuulan dan saran dari penulisan makalah
ini.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi IPTEK (Ilmu Pengetahuan Teknologi)
Di
kalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa “ilmu” itu selalu tersusun
dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dalam pangkal tumpuan (objek) tertentu
dengan sistematis, metodis, rasional/ logis, empiris, umum dan akumulatif.
Sedangkan dalam memberikan pengertian pada “pengetahuan”, Bacon dan David Home,
menyatakan pengetahuan sebagai pengalaman indera dan bathin, Immanuel Kant
menyatakan bahwa pengetahuan merupakan persatuan antara budi dan pengalaman,
sedangkan teori Phyrro menjelaskan bahwa tidak ada kepastian dalam pengetahuan.
Ilmu pengetahuan pada
dasarnya memiliki tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya
yaitu :
Epistemologis hanyalah
merupakan cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh
ilmu pengetahuan.
Ontologis dapat diartikan
hakekat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas ruang lingkup ujud
yang menajdi objek penelaahannya. Atau dengan kata lain ontologism merupakan
objek formal dari suatu pengetahuan.
aksiologis adalah asas
menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.
secara akademis dapatlah
dikatakan bahwa pengetahuan (body of knowledge), dan teknologi sebagai suatu
seni (state of arts ) yang mengandung pengetian berhubungan dengan proses
produksi; menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja
dan ketrampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi. “secara
konvensional mencakup penguasaan dunia fisik dan biologis, tetapi secara luas
juga meliputi teknologi sosial, terutama teknoogi sosial pembangunan (the
social technology of development) sehingga teknologi itu adalah merode
sistematis untuk mencapai tujuan insani (Eugene Stanley, 1970).
Teknologi yang berkembang
dengan pesat meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Luasnya bidang teknik
digambarkan sebagai berikut :
Teknik meluputi bidang
ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang industri. Dengan
teknik, mampu mengkonsentrasikan capital sehingga terjadi sentralisasi ekonomi.
Teknik meliputi bidang
organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan
militer.
Teknik meliputi bidang
manusiawi. Teknik telah menguasai seluruh sector kehidupan manusia, manusia
semakin harus beradaptasi dengan dunia teknik dan tidak ada lagi unsur pribadi
manusia yang bebas dari pengaruh teknik.
2.2
Definisi Kemiskinan
Kemiskinan pada dasarnya merupakan salah satu bentuk
problema yang muncul dalam kehidupan masyarakat. Dikatakan berada di bawah
garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup
yang paling pokok seperti pangan, pakaian dan tempat berteduh.Atau dengan
pendapat lain, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau
segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam
masyarakat yang bersangkutan.
Kemiskinan
menurut pendapat umum dapat dikategorikan ke dalam 3 kelompok, yaitu :
Kemiskinan yang disebabkan
aspek badaniah atau mental seseorang. Pada aspek badaniah, biasanya orang
tersebut tidak bisa berbuat maksimal sebagaimana manusia lainnya yang sehat
jasmani. Sedangkan aspek mental, biasanya mereka disifati oleh sifat malas
bekerja dan berusaha secara wajar, sebagaimana manusia lainnya.
Kemiskinan yang disebabkan
oleh bencana alam. Biasanya pihak pemerintah menempuh dua cara, yaitu memberi
pertolongan sementara dengan bantuan secukupnya dan mentransmigrasikan ke
tempat hidup yang lebih layak.
Kemiskinan buatan atau
kemiskinan struktural. Selain disebabkan oleh keadaan pasrah pada kemiskinan
dan memandangnya sebagai nasib dan takdir Tuhan, juga karena struktur ekonomi,
sosial dan politik.
2.3 Sejarah Perkembangan IPTEK pada Pertanian
Sebelum membahas masalah dan perkembangan teknologi pertanian
di Indonesia, perlu diketahui terlebih dahulu perkembangan pertanian di
Indonesia yang di dalamnya diterapkan teknologi pertanian baik teknologi
sederhana maupun sudah sampai teknologi mutakhir.
Sejarah adanya teknologi pertanian
di Indonesia tidak dapat terlepas dari sejarah Indonesia itu sendiri. Indonesia
yang pada era perang dunia I diduduki oleh kolonial Belanda menjadi ‘tempat’
pertanian pemerintah kolonial Hindia Belanda dalam hal pemenuhan kebutuhan
mereka. Untuk melaksanakan progamnya, pemerintah Hindia Belanda yang sebelumnya
mendatangkan tenaga ahli pertanian, karena adanya peperangan, mereka mendapatan
kesulitan untuk terus mengirim tenaga ahli dari Belanda. Untuk mengatasi
masalah tersebut, kemudian mereka membangun sekolah-sekolah pertanian dan
teknik untuk mencetak tenaga ahli di bidang pertanian. Mulai dari sinilah
teknologi pertanian mulai dan dapat berkembang di Indonesia.
Setelah merdeka, Indonesia mandiri
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi tak terkecuali teknologi pertanian.
Kebijakan iptek telah ada sejak Pelita I tahun 1970. Penyuluhan pun tetap
menjadi suatu usaha perbaikan pertanian. Pada saat itu juga telah ada lembaga
yang bertugas dalam melakukan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknik seperti
lembaga penelitian pemerintah non-departemen dibawah koordinasi kemenristek.
Namun pada saat itu, yang menjadi kendala dalam pengembangan teknologi
pertanian yaitu kurang terfokusnya penelitian, kurangnya dana, dan keterbatasan
tenaga ahli yang secara penuh konsentrasi pada penelitian tersebut.
Pada tahun 60-an, teknologi guna
meningkatkan produksi pertanian khususnya beras dikenalkan dalam beberapa
program seperti Demonstrasi Massal Swasembada Beras, Intensifikasi Khusus,
Supra Insus dan sebagainya. Melalui program tersebut dikenalkan beberapa
teknologi modern seperti benih unggul, pupuk buatan atau pupuk kimia, irigasi
dan lain-lain. Selain itu ditumbuhkan kesatuan petani untuk bercocok tanam
secara baik dan bergabung dalam kelompok tani untuk mempermudah komunikasi antar
petani dan pembinaannya (BPLPP, 1978; Tim Faperta IPB, 1992).
Pertanian, khususnya di Indonesia,
mulai berkembang sekitar tahun 1975. Pertanian tersebut terbagi ke dalam tiga
generasi. Generasi I yaitu generasi pertanian yang menghasilkan bibit. Generasi
II yaitu generasi penghasil komoditas pertanian. Generasi III yaitu generasi
yang meningkatkan nilai tambah hasil pertanian atau dengan kata lain
agroindustri. Ketiga generasi tersebut tidak dapat berjalan sendiri-sendiri
karena ketiganya saling mendukung.
Revolusi Hijau yang kemudian
dilakukan Pemerintah Republik Indonesia tersebut demi tercapainya ketahanan
pangan secara tetap tidak sesuai dengan cita-cita. Indonesia hanya mampu
menjadi negara yang berswasembada pangan selama lima tahun yakni dari 1984 sampai
1989. Selain itu, kesenjangan ekonomi dan sosial juga menjadi dampaknya.
Kesenjangan terjadi di antara petani kaya dengan petani miskin, serta
penyelenggara negara tingkat pedesaan. Sistem ini dinilai hanya menguntungkan
nasib petani kaya pedesaan dan petinggi pemerintahan tingkat desa saja
sedangkan petani miskin tidak merasakan keuntungannya. Antiklimaks pun terjadi.
Kerusakan ekologi menjadi tidak terhindarkan karena pemakaian pestisida yang
terlampau sering dan banyak yang menjadikan hama kebal terhadap pestisida
sehingga hama-hama tersebut merusak produksi pertanian. Produksi pertanian pun
perlahan-lahan anjlok.
Dari kejadian tersebut dapat
dikatakan, walaupun hanya selama lima tahun dalam meningkatkan produksi pangan
(swasembada), peran teknologi sangat terlihat dan terasa. Bagaimanapun juga
Indonesia pernah menerapkan teknologi yang membawa Indonesia pada swasembada
pangan. Hanya saja sistem yang bekerja tidak didukung dengan pemahaman yang
lebih para pelaku kegiatan tani ini mengenai teknologi yang dialihteknologikan
dan diterapkan sehingga berdampak yang kurang baik bagi ekosistem dengan
beragam efek sampingnya di masa Revolusi Hijau tersebut.
Sekarang seiring berkembangnya
teknologi yang lebih mutakhir tidak menutup kemungkinan bahwa Indonesia dapat
mengulang prestasinya (swasembada pangan) dengan mengeliminasi sebanyak mungkin
dampak-dampak negatifnya. Terlebih lagi sekarang ini pertanian tidak hanya
dapat dilakukan dilahan luas untuk komoditas tertentu seperti buah-buahan dan
sayur-mayur. Teknologi green house, kultur jaringan,
nanoteknologi, dan tanam gantung dapat dijadikan alternatif. Sedangkan untuk
pangan pokok, selain meningkatkan mutu padi atau beras melalui bibit unggul,
dilakukan pula divesifikasi pangan dengan mengolah umbi-umbian dan serealia
menjadi makanan penghasil energi tubuh pengganti nasi.
Itulah sejarah singkat bagaimana
teknologi pertanian muncul di Indonesia dan berperan bagi pertanian Indonesia.
Kita perlu mengambil pelajaran dari terjadinya Revolusi Hijau dan swasembada
pangan yang dilakukan Indonesia dahulu. Teknologi terus berkembang, pertanian
terus berlangsung, pengembangan keduanya pun harus selalu disinkronisasikan
agar pertanian yang kita perjuangkan ini dapat meraih cita-cita ketahanan
pangan Indonesia serta menyejahterakan bangsa Indonesia.
2.4 Dampak Perkembangan Teknologi
Di era globalisasi pada masa
sekarang ini, memaksa kita khususnya masayarakat Indonesia untuk bisa mengenal
dan memahami berbagai perkembangan teknologi, namun demikian tidak sedikit dari
kita yang serba ketinggalan dengan perkembangan teknologi. Secara jangka
panjang, perkembangan teknologi memberikan arti yang sangat positif, namun di
sisi lain tidak sedikit pula yang membawa dampak negatif.
a. Dampak Positif perkembangan teknologi
1. Memberikan berbagai kemudahan
Maksudnya adalah bahwa perkembangan
teknologi mampu membantu manusia dalam beraktivitas. Terutama sekali yang
berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi. Namun demikian,
dampak dari perkembangan IPTEK juga berdampak ke berbagai hal seperti kegiatan
pertanian, yang dulunya membajak sawah dengan menggunakan alat tradisional,
kini sudah menggunakan peralatan mesin sehingga aktivitas penanaman dapat lebih
cepat di laksanakan tanpa memakan waktu yang lama dan tidak pula terlalu
membutuhkan tenaga yang banyak. Ini adalah contoh kecil efek positif
perkembangan IPTEK di dalam membantu pekerjaan manusia dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Mempermudah meluasnya berbagai informasi
Informasi merupakan hal yang sangat
penting bagi kita, terlebih lagi ketika berbagai media cetak dan elektronik
berkembang pesat. Hal ini memaksa kita untuk mau tidak mau harus bias dan
selalu mendapatkan berbagai informasi. Pada masa dahulu, kegiatan pengiriman
berita sangat lambat, hal ini dikarenakan kegiatan tersebut masih dilakukan
secara tradisional baik itu secara lisan maupun dengan menggunakan sepucuk
surat. Namun sekarang kegiatan semacam ini sudah hampir punah, dimana
perkembangan IPTEK telah merubah segalanya, dan kitapun tidak perlu menunggu
lama untuk mengirim atau menerima berita.
3. Bertambahnya pengetahuan dan wawasan
Komputer dahulu termasuk jenis
peralatan yang sangat canggih, dimana hanya orang-orang tertentu yang mampu
membelinya apalagi menggunakannya. Namun seiring dengan perkembangan iptek,
peralatan elektronik seperti komputer, internet, dan hanphone (Hp) sudah
menjadi benda yang menjamur. Dimana tidak hanya orang-orang tertentu yang mampu
menggunakannya, bahkan anak-anak dibawah umurpun dapat menggunakannya. Inilah
pengaruh positif perkembangan iptek di era globalisasi terhadap ilmu
pengetahuan dan wawasan masyarakat kita.
b. Dampak negatif perkembangan teknologi
1. Mempengaruhi pola berpikir
Masyarakat kita adalah masyarakat
yang agresif dan penasaran serta suka dengan hal baru. Terutama sekali dengan
adanya berbagai perubahan pada berbagai peralatan elektronik. Namun
ternyata perkembangan tersebut tidak hanya berdampak terhadap pola berpikir
anak, juga berdampak terhadap pola berpikir orang dewasa dan orang tua.
Terlebih lagi setiap harinya masyarakat kita disuguhi dengan berbagai siaran
yang kurang bermanfaat dari berbagi media elektronik.
2. Hilangnya budaya Tradisional
Dengan berdirinya berbagai gedung
mewah seperti mal, perhotelan dll, mengakibatkan hilangnya budaya tradisional seperti
kegiatan dalam perdagangan yang dulunya lebih di kenal sebagai pasar
tradisional kini berubah menjadi pasar modern. Begitu juga terhadap pergaulan
anak-anak dan remaja yang sekarang sudah mengarah kepada pergaulan bebas.
3. Banyak menimbulkan berbagai kerusakan
Indonesia di kenal sebagai Negara
yang kaya akan umber daya alamnya namu hingga akhir ini, Indonesia lebih di
kenal sebagai Negara yang sedang berkembang dan terus berkembang entah sampai
kapan. Dan kita juga tidak mengetahui kapan istilah Negara berkembang tersebut
berubah menjadi Negara maju. Salah satu contoh kecil yang lebih spesifik adalah
beberapa tahun yang lalu sekitar di bawah tahun 2004, kota pekanbaru yang
terletak di propinsi Riau, lebih di kenal sebagi kota “Seribu Hutan”, namun
dalam waktu yang relatif singkat istilah seribu hutan kini telah berubah
menjadi istilah yang lebih modern, yakni kota “Seribu Ruko” , perkembangan
pembangunan di kota ini sangat pesat. Mulailah berdiri berbagai kegiatan
industri, Perhotelan, Mal, dan Gedung-gedung bertingkat serta perumahan
berdiri di mana-mana, akibatnya aktifitas tradisional lumpuh, hutan gundul
sehingga banyak menimbulkan berbagai macam bencana seperti banjir, tanah
longsor serta polusi tejadi di mana-mana. Inilah dampak yang harus di terima
masyarakat kita hingga ke anak cucu.
2.5 Peran Teknologi Dalam Pembangunan Pertanian
Kemajuan dan
pembangunan dalam bidang apapun tidak dapat dilepaskan dari kemajuan teknologi.
Revolusi pertanian didorong oleh penemuan mesin-mesin dan cara-cara baru dalam
bidang pertanian. A.T Mosher (Mubyarto, 1989;235) menganggap teknologi yang
senantiasa berubah itu sebagai syarat mutlak adanya pembangunan pertanian.
Apabila tidak ada perubahan dalam
teknologi maka pembangunan pertanian pun terhenti. Produksi terhenti
kenaikannya, bahkan dapat menurun karena merosotnya kesuburan tanah atau karena
kerusakan yang makin meningkat oleh hama penyakit yang semakin merajalela.
Teknologi sering diartikan sebagai
ilmu yang berhubungan dengan keterampilan di bidang industri. Tetapi A.T Mosher
(1965;93) mengartikan teknologi pertanian sebagai cara-cara untuk melakukan
pekerjaan usaha tani. Didalamnya termasuk cara-cara bagaimana
petani menyebarkan benih, memelihara tanaman dan memungut hasil serta
memelihara ternak. Termasuk pula didalamnya benih, pupuk, pestisida,
obat-obatan serta makanan ternak yang dipergunakan, perkakas, alat dan sumber
tenaga. Termasuk juga didalamnya berbagai kombinasi cabang usaha, agar tenaga
petani dan tanahnya dapat digunakan sebaik mungkin.
Yang perlu disadari adalah pengaruh
dari suatu teknologi baru pada produktivitas pertanian. Teknologi baru yang
diterapkan dalam bidang pertanian selalu dimaksudkan untuk menaikkan
produktivitas, apakah ia produktivitas tanah, modal atau tenaga kerja. Seperti
halnya traktor lebih produktif daripada cangkul, pupuk buatan lebih produktif
daripada pupuk hijau dan pupuk kandang, menanam padi dengan baris lebih
produktif daripada menanamnya tidak teratur. Demikianlah masih banyak lagi
cara-cara bertani baru dimana petani setiap waktu dapat meningkatkan
produktivitas pertanian.
Dalam menganalisa peranan teknologi
baru dalam pembangunan pertanian, digunakan dua istilah lain yang sebenarnya
berbeda namun dapat dianggap sama yaitu perubahan teknik (technical change)
dan inovasi (inovation) menurut Mubyarto (1989;235). Istilah perubahan
teknik jelas menunjukkan unsur perubahan suatu cara baik dalam produksi maupun
dalam distribusi barang-barang dan jasa-jasa yang menjurus ke arah perbaikan
dan peningkatan produktivitas. Misalnya ada petani yang berhasil mendapatkan
hasil yang lebih tinggi daripada rekan-rekannya karena ia menggunakan sistem
pengairan yang lebih teratur. Caranya hanya dengan menggenangi sawah pada
saat-saat tertentu pada waktu menyebarkan pupuk dan sesudah itu mengeringkannya
untuk memberikan kesempatan kepada tanaman untuk mengisapnya. Sedangkan inovasi
berarti pula suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang
sudah dikenal sebelumnya, artinya selalu bersifat baru. Sebagai contoh, penerapan
bibit karet yang unggul dalam penanaman baru adalah inovasi.
Bila petani telah terangsang untuk
membangun dan menaikkan produksi maka ia tidak boleh dikecewakan. Kalau pada
suatu daerah petani telah diyakinkan akan kebaikan mutu suatu jenis bibit unggul
atau oleh efektivitas penggunaan pupuk tertentu atau oleh mujarabnya obat
pemberantas hama dan penyakit, maka bibit unggul, pupuk dan obat-obatan yang
telah didemonstrasikan itu harus benar-benar tersedia secara lokal didekat
petani, dimana petani dapat membelinya.
Kebanyakan metode baru yang dapat
meningkatkan produksi pertanian, memerlukan penggunaan bahan-bahan dan
alat-alat produksi khusus oleh petani. Diantaranya termasuk bibit, pupuk,
pestisida, makanan dan obat ternak serta perkakas. Pembangunan pertanian
menghendaki kesemuanya itu tersedia di dekat lokasi usaha tani dalam jumlah
yang cukup banyak untuk memenuhi keperluan tiap petani yang membutuhkan dan
menggunakannya dalam usaha taninya.
Cara-cara kerja usaha tani yang
lebih baik, pasar yang mudah dijangkau dan tersedianya sarana dan alat produksi
memberi kesempatan kepada petani untuk menaikkan produksi. Begitu pula dengan
kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah menjadi perangsang produksi bagi
petani. Pemerintah menciptakan kebijak-kebijakan khusus yang dapat
merangsang pembangunan pertanian. Misalnya kebijakan harga beras minimum,
subsidi harga pupuk, kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian yang intensif dll.
Pendidikan pembangunan pada petani-petani di desa, baik mengenai teknik-teknik
baru dalam pertanian maupun mengenai keterampilan-keterampilan lainnya juga
sangat membantu menciptakan iklim yang menggiatkan usaha pembangunan.
Akhirnya kebijaksanaan harga pada
umumnya yang menjamin stabilitas harga-harga hasil pertanian merupakan contoh
yang dapat meningkatkan rangsangan pada petani untuk bekerja lebih giat dan
mereka akan lebih pasti dalam usaha untuk meningkatkan produksi. Dalam
pembangunan pertanian terdapat unsur perangkutan. Tanpa perangkutan yang
efisien dan murah maka pembangunan pertanian tidak dapat diadakan secara
efektif. Pentingnya perangkutan adalah bahwa produksi pertanian harus tersebar
meluas, sehingga diperlukan jaringan perangkutan yang menyebar luas, untuk
membawa sarana dan alat produksi ke tiap usaha tani dan membawa hasil usaha
tani ke pasaran konsumen baik di kota besar dan/atau kota
kecil. Selanjutnya, perangkutan haruslah diusahakan semurah mungkin. Bagi
petani, harga suatu input seperti pupuk adalah harga pabrik ditambah biaya
angkut ke usaha taninya. Uang yang diterimanya dari penjualan hasil pertanian
adalah harga di pasar pusat dikurangi dengan biaya angkut hasil pertanian
tersebut dari usaha tani ke pasar. Jika biaya angkut terlalu tinggi, maka pupuk
akan menjadi terlalu mahal bagi petani dan uang yang diterimanya dari penjualan
hasil pertanian tersebut akan menjadi terlalu sedikit. Sebaliknya, jika biaya
angkut rendah, maka uang yang diterima oleh petani akan menjadi tinggi.
Berbagai sarana angkutan dekat
maupun jarak jauh, harus membentuk sistem pengangkutan yang merupakan satu
kesatuan yang harmonis. Tidak hanya jalan raya yang diaspal, jalan setapak,
jalan tanah, saluran air, jalan raya, sungai dan jalan kereta api semuanya ikut
memperlancar perangkutan. Beberapa diantaranya dapat dibuat dan dipelihara oleh
usaha setempat, termasuk pemerintah setempat. Beberapa lagi perlu dibangun dan
dipelihara oleh pemerintah propinsi dan pusat.
Kesemuanya harus dihubungkan dan
diintegrasikan satu dengan yang lainnya, sehingga hasil pertanian dapat
diangkut dengan lancar dari usaha tani ke pasar-pasar pusat. Demikian pula
sarana dan alat produksi serta berbagai jasa tidak hanya perlu sampai ke kota
kecil dan desa, melainkan juga sampai ke usaha tani itu sendiri.
2.6 Hubungan Kemiskinan dengan IPTEK
Ilmu
pengetahuan dan teknologi saat ini dari tahun ke tahun, dan dari hari ke hari
semakin berkembang pesat. Tidak dapat dipungkiri bahwa ilmu pengetahuan dan
teknologi sangatlah bermanfaat untuk kepentingan kehidupan kita. Untuk segala
sesuatu iptek selalu pergunakan. Apakah dengan lebih maju dan berkembangnya
IPTEK akan memotivasi manusia untuk lebih maju lagi ? Apakan IPTEK mudah untuk
didapatkan ? Adakah hubungannya IPTEK dengan kemiskinan ?
Ilmu
pengetahuan haruslah dapat dikemukakan, harus dimegerti secara umum sehingga kita
dapat memahami ilmu pengetahuan dengan mudah. Didalam kehidupan kita, kita
tidak pernah terlepas dengan manfaat ilmu pengetahuan. Kita manusian memiliki
akal pikiran yang merupakan dasar adanya ilmu pengetahuan. Dengan ini pula
dapat mempermudah kita untuk melalukan sesuatu atau menghasilkan sesuatu. Ilmu
pengetahuan sangatlah berguna bagi kita semua. Hal yang bersifat negatif maupun
positif tidak terlepas dari segala sesuatu, begitu pula dengan IPTEK. Teknologi
akan dapat berguna jika dimanfaatkan dengan baik. IPTEK tentunya dapat
memotivasi masyarakat untuk lebih maju lagi. Karena iptek sungguh sangat
menarik perhatian. Perkembangan yang terjadi sekarang ini dapat menjadikan
masyarakat memiliki pandangan atau wawasan yang lebih luas. IPTEK berkembang
dengan sendirinya tentunya dengan dikembangkan oleh orang-orang yang
berpengalaman. Iptek sangat lah mudah untuk didapatkan, dimana pun dan kapan
pun kita dapat memperoleh iptek. Itu pula jikalau kita menginginkan nya.
IPTEK
pula tidak terlepas dari kemiskinan dan kemiskinan tidak telepas pula dari
kehidupan masyarakat. Kemiskinan dalam bidang ekonomi selalu menjadi kendala di
negara-negara berkembang. Sangat sulit negara untuk memberantas kemiskinan.
Sebenarnya jika kita semua memanfaatkan IPTEK maka kita semua dapat memberantas
kemiskinan yang ada. Tidak akan ada lagi pengamen, pengemis, dan pekerjaan yang
lainnya yang tidak layak terjadi. Kemiskinan terjadi karena rendahnya ilmu
pengetahuan dan teknologi serta pendidikan yang rendah.
Semua
dapat teratasi dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan tekat
yang kuat kita akan dapat mencapai kesejahteraan. Untuk mencapai kesejahteraan
tidaklah diukur dengan harta benda yang kita miliki, kedudukan, dan kekuasaan
tetapi dengan niat yang tulus dan keinginan yang besar untuk mendapatkan titik
tertinggi.
BAB
III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Perkembangan teknologi di dunia
dimulai sejak zaman prasejarah diteruskan pada zaman yunani dan romawi kuno. Di
Indonesia, perkembangan teknologi khususnya dibidang pertanian mengalami
peningkatan yang cukup signifikan. Hal tersebut terlihat sejak zaman penjajahan
Belanda yang telah mengembangkan pertaniannya di Indonesia dengan menggunakan
teknik-teknik becocok tanam serta penggunaan alat yang cukup modern saat itu.
Hingga sekarang ini, pengembangan teknologi pertanian terus digalakkan seiring
perkembangan zaman dan tuntutan kebutuhan. Dampak perkembangan IPTEK terbagi
menjadi 2 : yakni dampak positif dan dampak negatif.
Berbagai pengaruh dari perkembangan
teknologi baik dampak positif maupun negatif. Dampak positif diantaranya
memberikan berbagai kemudahan, mempermudah meluasnya berbagai informasi, dan
bertambahnya pengetahuan dan wawasan. Sedangkan dampak negatifnya diantaranya
mempengaruhi pola berpikir, hilangnya budaya Tradisional, dan banyak
menimbulkan berbagai kerusakan.
Dengan adanya pembuatan makalah ini
yang berupa pemahaman materi dapat di simpulkan pengembangan IPTEK pada masa ke
masa perlu di ikuti perkembanagnnya. Karna perkembangan yang tidak di ikuti
oleh kemajuan pemikiran juga akan menyebabkan keterbelakangan yang berdampak pada
kemiskinan.
3.2. Saran
Penyusun berharap kepada pembaca
untuk menyimak, mempelajari dan menggunakan makalah ” Perkembangan teknologi
pertanian terhadap kemiskinan “ sebagai motivasi dan menjadi
referensi kepada pembaca dalam melakukan kegiatan usaha disektor
pertanian. Akhirnya penyusun sadari sepenuhnya bahwa
makalah yang kami susun jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar